Palu  (ANTARA News) - Pemerintah menyediakan bantuan beasiswa bagi mahasiswa korban gempa, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, sebagai bentuk komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Perintah dari bapak Presiden Jokowi  saya laksanakan, untuk anak Indonesia harus mengenyam pendidikan tinggi dengan baik, walaupun dalam kondisi yang kurang stabil," ucap Menteri Riset Tekhnologi Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir di Palu, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Mohammad Nasir kepada wartawan usai memberi kuliah kepada civitas akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.

Nasir mengatakan, beasiswa itu sedang disiapkan oleh  Kementerian Ristekdikti untuk mahasiswa di tiga daerah di Sulawesi Tengah yang terdampak gempa, likuifaksi dan tsunami.

"Semua daerah yang terdampak bencana kami siapkan beasiswa. Untuk Palu kami sedang siapkan bantuan beasiswa," kata Mohammad Nasir.

Kemenristekdikti, kata Nasir, telah memberikan bantuan beasiswa kepada 4.000 mahasiswa korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pemberian beasiswa itu untuk meringankan beban mahasiswa terdampak bencana. Hal itu karena mahasiswa korban gempa di Lombok dan Sulawesi Tengah dinilai sulit untuk mengenyam pendidikan tinggi pascabencana.

"Tidak mungkin pascagempa, tsunami, likuifaksi, kemudian rumah roboh serta keluarganya ada yang meninggal, maka untuk kuliah kembali pasti sangat berat. Maka pemerintah hadir meringankan beban korban," ucap Nasir.  

Baca juga: Sulteng siapkan peraturan soal kawasan zona merah bencana
 Baca juga: 87.000 korban bencana masih mengungsi di Palu
 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018