China telah memberikan kontribusi terbesar terhadap sektor pariwisata Nusantara dalam tiga tahun terakhir
Beijing (ANTARA News) - Perusahaan China berkomitmen menginvestasikan dana sebesar satu miliar dolar AS untuk pengembangan kawasan pariwisata Tanjung Lesung, Provinsi Banten.

Komitmen tersebut dituangkan dalam dokumen letter of intent (LoI) antara Direktur Utama Yunnan Ice Sea Invstment Group Wei Xiao Lin dan Direktur Utama Jababeka Budianto Liman dalam Forum Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Terkini 2018 di Beijing, Jumat.

Pertukaran dokumen LoI antarkedua perusahaan tersebut disaksikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.

Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 10 destinasi pariwisata Nusantara selain Bali yang dikenal dengan 10 New BalI Destinations.

Hingga 2024, kesepuluh destinasi baru itu membutuhkan investasi sebesar 35 miliar dolar AS.

"Investasi di sana terbagi menjadi dua, investasi pariwisata dan pendanaan pariwisata," kata Menpar Arief.

Sementara, Pemerintah Indonesia telah menginvestasikan dana senilai 12 miliar dolar AS.

"Akan tetapi kami masih butuh suntikan investasi lagi senilai 23 miliar dolar AS dari sektor swasta. Investasi pariwisata dari sektor swasta diarahkan ke hotel, restoran, taman rekreasi, pelabuhan, dan fasilitas lainnya," ujarnya menambahkan.

Menpar menyebutkan bahwa selama periode 2013-2017, investasi di sektor pariwisata telah mencapai angka 5,47 miliar dolar AS, sekitar 4,23 miliar dolar AS bersumber dari investor asing.

Investor asing di sektor pariwisata didominasi investasi dari Singapura sebesar 460 juta dolar AS dan China dengan 330 juta dolar AS.

Dalam kesempatan tersebut, Menpar juga mengatakan bahwa China telah memberikan kontribusi terbesar terhadap sektor pariwisata Nusantara dalam tiga tahun terakhir.

Pada 2017 jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1,97 Baca juga: Kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali baru satu persenorang atau naik 35,7 persen dibandingkan 2016.

Pada 2018, Kemenpar menargetkan 2,6 juta kunjungan wisatawan China. Namun selama periode Januari-Oktober 2018 baru tercapai 1,87 juta wisatawan asal China.

"Oleh sebab itu, kami masih berharap kunjungan wisatawan China lebih banyak lagi," kata Arief dalam acara yang dihadiri para pengusaha Indonesia dan China tersebut.

Baca juga: Pengembangan KEK Tanjung Lesung dinilai lambat
Baca juga: Investor China minati wisata Lombok


 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018