Lampung Selatan (ANTARA News) -  Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membawa 21 ton beras untuk korban tsunami di Kabupaten Lampung Selatan.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Herman Deru kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto di rumah dinas bupati di Kalianda, Minggu.

Selain beras sebanyak itu, bantuan yang diberikan juga berupa 60 karung pakaian, 120 dus mi cepat saji (instan), selimut serta uang Rp200 juta.

"Ini (beras) merupakan kualitas yang terbaik dari Sumsel, atas partisipasi masyarakat Sumatera Selatan serta melalui APBD. Mudah-mudahan yang kita lakukan ini bisa menjadi spirit bagi warga yang tertimpa musibah," ujar Herman Deru.

Usai menyerahkan bantuan, Herman Deru bersama Nanang Ermanto sempat meninjau dapur umum yang diperbantukan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel di SMA Negeri 1 Kalianda.

Herman Deru juga menyempatkan diri meninjau para pengungsi yang berada di Lapangan Tenis Indoor, Kalianda.

"Kami juga sudah kirim tim Tagana beserta peralatannya komplet untuk misi kemanusiaan membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Ini waktunya tidak terbatas, selama masih diperlukan sampai semua pulih kembali," kata dia.

Herman Deru juga menyatakan siap membantu Kabupaten Lamsel dalam hal penanganan para pengungsi maupun korban luka-luka yang masih dirawat tim medis.

"Bahkan tadi sudah saya tawarkan ke Pemkab Lamsel, kalau butuh tim medis, kesehatan, sampai alat-alat bedah pun kami siap kirim ke sini. Kami sangat menaruh perhatian karena Lampung ini adalah tetangga terdekat kami," katanya.

Berdasarkan data yang diterima, Pemprov Sumsel juga menyalurkan bantuan berupa 60 karung pakaian, 120 dus mi cepat saji, selimut, uang Rp200 juta, berikut beras 21 ton dengan total nilai hampir Rp1 miliar.

Bantuan juga mengalir dari Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto kembali datang membawa bantuan tahap kedua. Sebelumnya, Loekman juga telah membawa bantuan awal berupa 100 dus air mineral gelas, 200 dus mi cepat saji dan 15 dus susu.

Hari ini, Loekman beserta seluruh jajaran OPD dan Tim Penggerak PKK serta Dharma Wanita membawa bantuan tahap kedua berupa 595 dus mi instan, 300 dus air mineral, 1.175 kg beras, 547 paket perlengkapan mandi, serta kebutuhan pokok lainnya.

Bantuan secara simbolis diterima Nanang Ermanto di rumah dinas bupati Lamsel, Minggu. Loekman mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk empati seluruh jajarannya atas musibah yang melanda Lampung Selatan.

Bantuan untuk korban tsunami di Lamsel juga datang dari Pemprov Sumatera Barat (Sumbar). Berbeda dengan bantuan yang telah disalurkan, rombongan Pemprov Sumbar yang dipimpin Wakil Gubernur Nasrul Abit membawa bantuan berupa 650 kilogram rendang siap saji.

Penyerahan bantuan itu, secara simbolis diberikan Nasrul Abit kepada Nanang Ermanto di posko logistik induk di rumah dinas bupati Lamsel, Minggu.

Nanang Ermanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov Sumbar yang telah menyalurkan bantuan untuk masyarakat Lamsel yang saat ini sedang tertimpa musibah."Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat untuk warga yang sedang tertimpa musibah. Hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan bapak dan ibu semua," kata Nanang.

Sehari sebelumnya, Nanang Ermanto menerima kunjungan Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinvi Lampung yang juga mantan Bupati Lamsel H Rycko Menoza SZP di pos pengungsian Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Sabtu (29/12).

Rycko Menoza yang pernah menjabat Bupati Lamsel periode 2010-2015 ini mengunjungi para korban tsunami di 4 titik pada 2 desa, yakni di Desa Way Muli Timur dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Sabtu.

Dalam kunjungannya, Rycko yang juga sekaligus Ketua Harian DPP Lampung Sai bersama pengurus Lampung Sai menyalurkan bantuan berupa kebutuhan bahan pokok, pakaian, selimut serta alat penerangan 4 mesin generator set (genset).
Baca juga: Delapan korban meninggal akibat tsunami belum teridentifikasi
Baca juga: Delapan jenazah belum teridentifikasi di RSUD Berkah Pandeglang
Baca juga: Nelayan Pandeglang masih menganggur pascatsunami


 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018