...ini kesempatan Indonesia untuk terus memacu investasi, ekspor, dan pengoptimalan tingkat komponen dalam negeri...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa di tahun politik 2019 industri harus optimistis agar dapat mengambil peluang.

"Kita harus lebih optimistis, termasuk kepada para pelaku industri, supaya bisa mengambil peluang," katanya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Menperin menambahkan, pemerintah terus berupaya memacu pengembangan industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global. Hal ini seiring pelaksanakaan peta jalan Making Indonesia 4.0. Selain itu mengoptimalkan produktivitas, terutama industri yang berorientasi ekspor.

"Saat ini, kebijakan makro tetap terjaga, dengan komitmen pemerintah melaksanakan paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan," imbuhnya.

Pada tahun ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 5,4 persen

Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.

Investasi di industri manufaktur pun diyakini dapat meningkat pada tahun ini karena pemerintah telah merilis aturan terkait dengan tax holiday yang mencakup lebih banyak sektor, yaitu melalui PMK 150/2018 tentang Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan.

Selain itu, kepastian untuk mendapatkan insentif tersebut juga lebih jelas dengan adanya online single submission (OSS).

"Artinya, investor tidak perlu lagi menunggu, bahwa kondisi ekonomi dan politik Indonesia dinilai stabil. Nah, ini kesempatan Indonesia untuk terus memacu investasi, ekspor, dan pengoptimalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor industri," tuturnya.

Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw menyampaikan pertumbuhan aktivitas manufaktur Indonesia pada Desember 2018 merupakan sinyal positif dan menjadi indikator yang baik untuk menyongsong tahun 2019.

“Pada survei Nikkei di Desember 2018 menunjukkan adanya tanda-tanda penguatan kondisi permintaan baru meningkat, terutama didorong oleh pasar domestik," ungkapnya.

Kemudian, hasil survei itu mengindikasikan kondisi yang lebih baik pada tahun ini karena para pabrikan akan memperluas kapasitas produksinya. Hal ini seiring dengan peningkatan penjualan dan diikuti oleh serapan tenaga kerja.

Adapun, indikator lainnya adalah peningkatan kepercayaan diri para pelaku bisnis. Lebih dari 45 persen responden memproyeksikan produksi yang lebih baik dalam satu tahun ke depan.

Baca juga: Menperin: Manufaktur Indonesia tengah ekspansif

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019