Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, memastikan tidak ada pabrik narkoba jenis apa pun setelah dilakukan penggeledahan secara menyeluruh kamar tahanan.

Kalapas II B Meulaboh Jumadi, di Meulaboh, Sabtu, mengatakan dalam penggeledahan itu justru ditemukan alat komunikasi berupa handphone (Hp) yang selama ini digunakan secara diam-diam oleh warga binaan.

"Tidak ada narkoba, apakah sabu-sabu atau pun narkoba jenis lainnya tidak ada, apalagi kalau diisukan ada pabrik di dalam Lapas. Dari hasil pengeledahan tadi malam (Jumat), itu tidak ada sama sekali narkoba," katanya saat dijumpai wartawan.

Petugs LP Meulaboh melakukan penggeledahan secara menyeluruh setelah menerima perintah Kantor Wilayah Kemenkum HAM Aceh terkait masukan Badan Narkotika Nasional (BNN) kepada Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM.

Pihak BNN mengindikasikan bahwa di Lapas dan Rutan di Aceh bukan hanya terdapat pemakai narkoba di dalam tahanan, akan tetapi ada pabrik yang memproduksi narkoba di dalamnya sehingga perlu segera ditindaklanjuti.

Jumadi mengakui sempat menemukan barang bukti berupa bong kecil yang diduga sebagai alat isap sabu-sabu di salah satu kamar tahanan, akan tetapi barang bukti tersebut ditemukan di luar kamar dalam kondisi tidak utuh.

"Memang ada kita temukan bong kecil bekas di luar salah satu kamar, akan tetapi yang narkota tidak ada. Dalam pengeledahan kita dapati Hp 59 unit, gunting, pisau silet, kabel, alat masak, kipas angin. Kita ambil semua," sebutnya.

Penggeledahan dilakukan pada Jumat (18/1) pukul 21.00 WIB melibatkan 60 orang petugas memasuki Blok A, Blok B dan Blok C, kemudian penggeledahan dilanjutkan Sabtu (19/1) pukul 13.30 WIB dan ditemukan kembali tiga unit Hp di kamar tahanan.

Jumadi menyampaikan, Hp yang ditemukan tersebut merupakan alat komunikasi warga binaan dengan keluarga mereka, namun berdasarkan ketentuan pemakaian alat komunikasi dalam Lapas tetap dilarang.

Pihak Lapas Meulaboh sudah menyediakan ruangan khusus dan menyediakan Hp bekas untuk alat komunikasi warga binaan dengan keluarganya, akan tetapi tidak efektif dan tidak digunakan karena waktu yang terbatas serta banyak alasan lainnya.

"Sudah kita sediakan ruang khusus dan Hp bekas, tapi tidak mereka gunakan," katanya.

Pewarta: Anwar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019