Akan terjadi penyesuaian baru. Pada akhirnya biayanya turun, pasti itu
Jakarta,  (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tarif tol Trans Jawa yang dinilai sejumlah pihak mahal memberi pilihan bagi pengguna jalan.

Luhut yang ditemui di Kemenko Maritim Jakarta, Senin, menilai lambat laun tarif tol yang kini dianggap mahal akan turun karena banyaknya alternatif pilihan untuk pengangkutan barang.

"Akan terjadi penyesuaian baru. Pada akhirnya biayanya turun, pasti itu. Kalau kita angkut pasti 'cost' (biaya) turun karena ada alternatif pesawat, Pantura, tol, kereta api. Dulu tidak ada pilihan itu," ungkapnya.

Menurut Luhut, pihaknya akan ikut mengecek tarif yang dikeluhkan itu. Evaluasi akan dilakukan dengan membandingkan investasi yang ditanam hingga keuntungan bagi pihak-pihak yang melakukan pembangunan. 

"Kan membangun itu mereka juga hitung. 'Revenue' (pendapatan) yang didapat, dengan investasi segitu. Itu enggak sembarang dibuat juga," tuturnya. 

Namun, menurut Luhut, bukanlah masalah jika nanti banyak truk yang malah menggunakan Jalur Pantura ketimbang tol.

"Tidak apa-apa juga, nanti tidak terlalu padat lalu lintas, itu juga bagus," katanya.

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan pengusaha logistik yang kemudian mengalihkan angkutannya dari tol ke Jalur Pantura karena tarif tol tentu memiliki pertimbangan sendiri.

Yang pasti, menurut dia, lalu lintas tol yang longgar tentu akan membuat perjalanan menjadi lebih singkat sehingga secara hitungan ekonomi biayanya menjadi lebih murah.

"Atau mereka pengen lebih cepat, ya ikut tol. Jadi punya pilihan," katanya.

Luhut menambahkan agar isu soal tarif tol Trans Jawa yang mahal tidak dimainkan untuk kepentingan politis. 

"Sebenarnya pasti tujuannya membuat rakyat sejahtera. Pasti ke situ tujuannya, tidak mungkin pemerintah tidak mensejahterakan rakyatnya," pungkasnya.

Baca juga: Mulai 21 Januari tarif enam ruas tol Trans Jawa diberlakukan
Baca juga: Tiga ruas tol Trans-Jawa kenakan tarif mulai 21 Januari

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019