Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai kampanye "ofensif" atau menyerang, yang dilakukan Presiden Jokowi belakangan ini tidak akan menurunkan elektabilitas capres petahana itu di Pilpres 2019.

"Elektabilitas pak Jokowi masih sangat tinggi. Apa yang disampaikan beliau tentu terukur dan beliau juga menguasai hal-hal yang perlu disampaikan," ujar Airlangga seusai menghadiri acara syukuran HMI ke-72 di kediaman Akbar Tandjung, Jakarta, Selasa malam.

Pernyataan Airlangga itu menjawab pertanyaan wartawan mengenai pernyataan "ofensif" Jokowi dalam kampanyenya beberapa waktu lalu, yakni soal adanya penggunaan Propaganda Rusia dengan menyebarkan fitnah dan kabar bohong tentang dirinya kepada publik.

Airlangga mengatakan pernyataan Jokowi itu juga bukan karena elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf stagnan. Menurut dia, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf cukup tinggi dan terus mengalami kenaikan.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebelumnya juga menyebutkan pernyataan ofensif Jokowi sebagai cara untuk memberikan optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan.

 "Karena narasi pesimisme yang dibangun pasangan Prabowo-Sandiaga selama kampanye dapat berakibat buruk bagi masa depan Indonesia," kata Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, Senin (4/2). 

Menurut Ace, pernyataan ofensif yang dilontarkan Jokowi beberapa hari ini merupakan bentuk serangan balik atas narasi pesimis dan tanpa data yang dilontarkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ace menekankan Presiden Jokowi tak akan membiarkan narasi itu negatif itu masuk ke dalam pikiran masyarakat. Jokowi, menurut dia, juga ingin menegaskan bahwa kepemimpinannya ke depan lebih mengedepankan program-program yang konkret dan solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi bangsa saat ini.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Airlangga tekankan seluruh tokoh senior Golkar solid dalam Pilpres
Baca juga: Airlangga berpandangan soal konsultan asing bukan antara negara

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019