Jakarta (ANTARA News) -  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengapresiasi program Desa Damai yang mengedepankan nilai lokalitas dalam persaudaraan yang diinisiasi oleh Wahid Foundation dan perlu ditiru 74.957 desa lainnya di Indonesia.

"Mudah-mudahan dengan pembangunan ekonomi yang sedang sangat masif digerakkan, ditambah dengan kaidah Desa Damai yang bisa kita masifkan di 74.957 desa, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan di desa-desa," kata dia dalam acara peluncuran "Sembilan Indikator Desa Damai" di Jakarta, Jumat.

Untuk membangun rasa damai di desa maka harus dibarengi dengan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan yang mayoritas berada di desa. 

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang tidak dibarengi oleh pengurangan kemiskinan dan kesenjangan berpotensi besar menimbulkan gejolak sosial, sehingga mengancam asas perdamaian.

"Kita akan menjadi negara maju jika bisa menjaga perdamaian," kata dia.

Dalam mencapai tujuan tersebut pemerintah tidak dapat berjalan sendirian, harus ada bantuan dari pihak-pihak lain seperti masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menjaga nilai perdamaian dari desa.

Saat ini program Desa Damai telah diterapkan di sembilan desa di Indonesia. Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mengatakan desa-desa yang terpilih adalah dari kawasan yang rentan terhadap radikalisme.

Baca juga: Wahid Foundation-UN Women Luncurkan panduan pelaksanaan desa damai

Baca juga: Mendes: program dana desa berjalan cukup baik

Baca juga: Dana desa tingkatkan kegiatan Posyandu

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019