Banjir terparah dialami sejumlah desa di pedalaman Sungai Lahei yang mengalami banjir sudah hari kedua dengan ketinggian banjir bervariasi 40 sentimeter sampai 1,5 meter dan air cenderung mengalami kenaikan
Muara Teweh, Kalteng  (ANTARA News) - Sebanyak 442 buah rumah serta fasilitas umum dan rumah ibadah sejumlah desa di Kabupaten Barito Utara,Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat meluapnya sungai karena tingginya curah hujan.

Banjir itu akibat luapan di tiga sungai, yakni Sungai Lahei, Sungai Teweh dan Sungai Montallat. Ketiganya merupakan anak Sungai Barito di Kabupaten Barito Utara.

"Banjir terparah dialami sejumlah desa di pedalaman Sungai Lahei yang mengalami banjir sudah hari kedua dengan ketinggian banjir bervariasi 40 sentimeter sampai 1,5 meter dan air cenderung mengalami kenaikan," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Gazali Montallatua, melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Rizali Hadi di Muara Teweh, Senin.

Menurut Rizali, sejumlah desa di pedalaman Sungai Lahei, Kecamatan Lahei yang parah dilanda banjir di antaranya Desa Muara Pari sebanyak 168 rumah warga terendam banjir, Desa Karendan rumah terendam di RT 1 sekitar 45 rumah dan RT 2 ada 65 rumah.

Kemudian Desa Rahaden beberapa ruas jalan tenggelam dengan ketinggian air sekitar 1 meter sehingga membuat warga setempat mengungsi ke jalan raya. Selain itu, Desa Haragandang dan Bengahon sejumlah fasilitas umum seperti kantor desa setempat dan pasar terkena dampak banjir.

"Untuk Kecamatan Teweh Timur daerah yang terendam banjir berada di Desa Benangin I dengan rumah terendam 94 buah yang dihuni 336 jiwa, desa lainnya yakni Desa Benangin II dan Benangin V," katanya.

Rizali mengatakan untuk Kecamatan Gunung Timang daerah yang dilanda banjir yakni Desa Kandui RT 02, 50 rumah warga yang terkena banjir (pasar lama) dengan ketinggian air 1-2 meter.

Kemudian Desa Majangkan terdapat tiga titik terendam banijir kedalaman 1 meter, banjir lainnya Desa Tongka, Siwau, Sangkorang, Baliti, Walur Jaman, Payang Ara, Ketapang, Rarawa dan Desa Malungai akses jalan menuju dan keluar desa terendam banjir.

"Selasa (12/2) esok rencananya kami bersama Tagana dan pihak lainnya mendirikan dapur umum di Desa Kandui," katanya.

Dia mengatakan Bupati Barito Utara Nadalsyah bersama rombongan juga direncanakanmelakukan pemantauan ke sejumlah desa di pedalaman Sungai Lahei guna melihat langsung kondisi yang dialami masyarakat korban banjir.

"Hasil peninjauan itu nanti akan diketahui apa kebutuhan yang diberikan kepada warga dan tindakan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Enam kecamatan di Barito utara terendam banjir

Baca juga: Banjir di Barito Utara meluas

Pewarta: Kasriadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019