Depok (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional untuk menghidupkan kembali kekayaan budaya yang ada di Tanah Air.
   
"Saat pelaksanaan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI), salah satu pembahasan dalam KKI 2018 adalah mencari format kegiatan bersama yang bisa menjangkau banyak daerah dan memiliki pesona yakni dengan mengadakan Pekan Kebudayaan Nasional, belajar dari pengalaman Asian Games," ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid di Depok, Jawa Barat, Rabu.
   
Pekan Kebudayaan Nasional merupakan serangkaian aktivitas berjenjang dari desa hingga pusat yang terdiri atas kompetisi daerah, kompetisi nasional, konferensi pemajuan kebudayaan, pameran dan pergelaran karya budaya yang bertujuan membuka ruang interaksi budaya dalam rangka pelestarian budaya Indonesia. 
   
Kegiatan itu menjadi wujud implementasi dari salah satu agenda strategi pemajuan kebudayaan, yaitu menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif. Gelaran akbar kebudayaan tingkat nasional ini direncanakan akan diselenggarakan pada Oktober 2019. 
   
Hilmar menuturkan, Pekan Kebudayaan Nasional bukan kegiatan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud semata, melainkan kegiatan atas nama bangsa Indonesia. 
   
"Ini kegiatan Indonesia, sama seperti Asian Games, sebuah perhelatan besar. Kita ingin ada panitia sendiri yang mengelola, misalnya merekrut relawan,” kata dia lagi. 
   
Dengan begitu, diharapkan Pekan Kebudayaan Nasional dapat memberikan dampak besar dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
   
Setidaknya ada lima kegiatan utama dalam Pekan Kebudayaan Nasional, yaitu kompetisi daerah, kompetisi nasional, konferensi pemajuan kebudayaan, ekshibisi kebudayaan dan pergelaran karya budaya bangsa. Kompetisi daerah merupakan kompetisi seni khas dari tiap provinsi di Indonesia.

Kompetisi nasional merupakan ajang kompetisi permainan tradisional yang dilaksanakan secara berjenjang, dari desa hingga ibukota.
   
Ia menambahkan, untuk Pekan Kebudayaan Nasional akan dicari permainan rakyat yang sederhana dan tidak memerlukan peralatan, fasilitas yang rumit. Pada akhirnya, kegiatan bermain permainan tradisional akan mengasah dan mengembangkan permainan rakyat tersebut menjadi menarik dan menjadi perhatian publik.

Apalagi, dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, permainan tradisional termasuk dalam objek pemajuan kebudayaan. 
Baca juga: Dirjen Kebudayaan: Parigi Moutong Tanah Air Kebhinekaan
Baca juga: Dirjen: kerja sama kebudayaan Indonesia-Spanyol ditingkatkan
Baca juga: Dirjen Kebudayaan upayakan penggalian naskah sejarah kemerdekaan

Pewarta: Indriani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019