Jakarta (ANTARA News) - Anak muda yang ragu dalam menjalankan bisnis terutama bagi para startup bisa bergabung dalam "Patos" sebagai wadah inkubator bisnis. "Patos" menyatakan kesiapannya untuk melakukan pendampingan sampai berhasil.
   
"Kami ingin berbagi ilmu untuk mengembangkan orang-orang yang ingin memulai bisnis (people development)," kata  Indra Setiawan, pengagas Patos Inkubator sekaligus Chief Strategis Office (CSO) PT Renovasi Indonesia 1 (RI 1) di Jakarta, Jumat.
   
Indra menyatakan wadah yang didirikan ini siap untuk memberikan pendampingan bagi para peserta selama tiga bulan. Programnya meliputi  pengenal diri, penemuan ide, validasi ide, test market, strategi memasuki pasar,  legal startup hingga tahap lebih lanjut. 
   
"Kami akan memperkenalkan mereka dengan venture capital maupun angel investor untuk membantu mengembangkan bisnis," kata dia.
   
Tak sekedar pendampingan, Patos Inkubator juga menyediakan co working space gratis bagi para peserta yang ingin bekerja selama mengikuti pelatihan. 
   
Di co working space terdapat fasilitas layaknya kantor seperti wifi, hingga kopi dan teh gratis. Jadi peserta bisa mengembangkan bisnisnya tanpa harus menyewa satu kantor atau co working space
   
"Tentunya akan lebih efisien bagi mereka yang masih memulai bisnis," kata Indra.
   
Indra mengatakan, mentor yang akan memberikan bimbingan adalah para ahli di bidang masing-masing, di antaranya, Tegar Prajaksa (the most recommended business coach in Indonesia), Gilang Praditiyo (investment professional and enthusiast) dan Dihar Dakir (CEO Pandawa Media Komunika/Pandawa PR).
   
Selain itu Indra Setiawan (Founder dan CSO RenovAsik.com) serta beberapa mentor lain yang sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan bisnis, baik start up maupun konvensional. 
   
"Dari para mentor ini kami ingin membantu peserta untuk bisa memahami aspek legal, aspek financial, aspek pajak, branding, system organisasi dan scale up sehingga ketika selesai pelatihan, mereka siap menjalankan bisnis," kata Indra.
   
Menurut Indra, hal yang melatarbelakangi wadah inkubator bisnis ini terkait dengan keseriusan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia. 
   
Apalagi di tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan menjadi kekuatan ekonomi ke-7 terbesar dunia dengan prediksi pendapatan per kapita mencapai 14.900 dolar AS. 
   
Untuk itu, generasi milenials yang merupakan salah satu bonus demografi Indonesia (60 persen dari seluruh popoulasi) akan menguasai pasar SDM dan harus bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan.
   
Dengan ketatnya persaingan, maka diharapkan para generasi milenial berani untuk menjadi entrepreneur dan membuka bisnis sendiri. Namun tentu saja, tak sekedar membuka bisnis. 
   
Para pebisnis pemula tentu memerlukan bimbingan dan arahan agar bisnisnya bisa berjalan dan berkembang. Itulah sebabnya pemerintah mendorong adanya inkubator bisnis yang didirikan baik oleh lembaga pendidikan, instansi pemerintah maupun swasta.
Baca juga: Startup PasarPolis tawarkan klaim instan tanpa ribet
Baca juga: Startup pengiriman barang nirawak Nuro dapat kucuran dana Rp13 triliun

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019