Solok, Sumbar, (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 pada Kamis (27/2), pukul 06.27 WIB yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

"PMI sudah mengirimkan bantuan berupa dukungan logistik yang diberikan, seperti 100 paket `family kit`, 200 terpaulin, 100 kelambu, 200 jeriken, 10 `family tent`, dan 11 set kruk," kata Kepala Markas PMI Sumatera Barat (Sumbar) Hidayatul Irwan melalui sambungan telepon di Solok, Sabtu.

Dia menjelaskan pengiriman bantuan logistik kedaruratan tersebut sebagai tahap awal.

Hal itu, kata dia, menjadi salah satu langkah prioritas dalam penanganan bencana yang dilakukan PMI, yakni membantu korban bencana, khususnya mereka yang mengungsi.

Terkait dengan pengiriman tahap awal itu, PMI telah menyiapkan berbagai barang bantuan untuk dikirimkan ke lokasi melalui gudang PMI regional Sumatera yang ada di Padang, Sumbar.

Ia mengatakan bahwa saat ini, PMI memprioritaskan mobilisasi personel terdekat dan mengerahkan sumber daya relawannya.

Pihaknya mengerahkan personel dari PMI Kota Solok untuk melakukan tindakan awal kedaruratan, berupa proses "assesment" dampak kerugian serta pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi melalui dukungan logistik.

"Di samping mendistribusikan logistik, kami juga tengah melakukan dukungan pendampingan teknis untuk PMI Kabupaten Solok Selatan dalam teknis operasi tanggap darurat ini," kata dia.

Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat dalam upaya mendukung penanganan wilayah terdampak bencana alam itu.

Berdasarkan laporan sementara dari relawan PMI di lapangan, selain mengakibatkan korban luka-luka dan kerusakan rumah warga, gempa bumi tersebut juga menyebabkan kerusakan fasilitas umum, seperti sekolah, tempat ibadah, dan tempat layanan kesehatan.*



Baca juga: Kerugian gempa Solok Selatan mencapai Rp25,6 miliar

Baca juga: Masyarakat Solok Selatan masih rasakan gempa bumi


 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019