Mataram (ANTARA) - PT Angkasa Pura I akan memperpanjang landas pacu (runway) Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk mendukung penyelenggaraan Moto GP 2021 di sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

General Manager Bandara Internasional Lombok (BIL) Nugroho Jati di Mataram, Kamis, mengatakan rencana perpanjangan runway itu dari saat ini panjang 2.750 meter menjadi 3.300 meter.

"Ini kesiapan kita untuk mendukung pelaksanaan Moto GP. Tapi rencana perpanjangan ini masih dalam proses pengkajian. Begitupun pola pembiayaannya seperti apa," ujarnya.

Ia menjelaskan dengan perpanjangan runway menjadi 3.300 meter atau 3,3 kilometer itu, maka BIL bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777.

"Jadi nanti tidak hanya perpanjangan tapi juga akan ada pengerasan landasan," ucapnya.

Selain memperpanjang runway, menurut Jati, Angkasa Pura I mulai tahun ini akan memperluas terminal bandara. Dari yang saat ini luasnya 20 ribu meter persegi menjadi 40 ribu meter persegi.

"Dengan luas kita saat ini 20 ribu meter persegi kita dapat menampung 3,5 juta penumpang per tahun. Maka dengan adanya perluasan ini nantinya kita dapat menampung 7 juta penumpang per tahun," jelasnya.

Jati menambahkan, dari sisi parkir pesawat saat ini apron BIL dapat menampung 18 pesawat, dengan estimasi setiap satu jam ada pergerakan pesawat baik yang masuk maupun keluar. Karena itu melihat kapasitas apron pihaknya sudah merasa cukup kalaupun ada terjadi peningkatan frekuensi penerbangan saat Moto GP berlangsung.

"Tapi kita masih melihat juga seperti apa frekuensi penerbangan berdasarkan pengalaman yang sudah ada menjadi tuan rumah penyelenggaraan Moto GP," ungkap Jati.

Menurut dia, dari sisi kesiapan Angkasa Pura selaku pengelola BIL sudah siap dalam mendukung Moto GP di Lombok. Namun, meski demikian lanjutnya, pihaknya masih mendiskusikan apa saja kebutuhan yang diperlukan untuk Moto GP tersebut.

"Kita sangat mendukung tapi tidak sporadis untuk melakukan apa saja. Karena kita juga harus memperhitungkan. Karena yang paling utama adalah efek domino dari kegiatan itu untuk Lombok. Terutama multiplyer effect dari kegiatan itu," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019