Surat kabar tersebut mengatakan, menurut penyelidikannya sendiri, teknologi telah dicuri oleh sejumlah karyawan China tingkat tinggi di departemen penelitian dan pengembangan lantas bocor ke pemerintah China.
"ASML tidak menemukan bukti kuat adanya keterlibatan pemerintah China," kata FD, mengutip perusahaan yang berbasis di Veldhoven tersebut.
Surat kabar itu mendasarkan laporannya sebagian pada sumber perusahaan dan sebagian lagi pada putusan pengadilan California 2018 dalam kasus yang menjerat anak perusahaan ASML AS dan XTAL inc, yang mengajukan kepailitan sebulan kemudian.
Juru bicara ASML melalui Reuters mengatakan perusahaan mengetahui laporan FD dan sedang mempersiapkan tanggapan.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019