Lampung Selatan (ANTARA) - Sebanyak 1.948 mata pilih di Pulau Sebesi, Lampung Selatan, akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.

"Pulau Sebesi yang merupakan daerah terdekat dengan Gunung Anak Krakatau (GAK) persiapan Pemilu 2019 telah dilakukan sejak jauh-jauh hari," kata Ketua KPU Provinsi Lampung Nanang Trenggono di Bandarlampung, Kamis.

Menurut dia, meski kawasan pesisir Lampung Selatan pada tanggal 22 Desember 2018 diterjang gelombang tsunami akibat erupsi GAK, termasuk Pulau Sebesi, kini kondisinya sudah berlangsung normal.

Aktivitas di kawasan pesisir Lampung Selatan, termasuk Pulau Sebesi, normal seperti biasa. Warga di Pulau Sebesi juga menyambut antusias Pemilu 2019 karena selain memilih anggota legislatif juga akan memilih pasangan calon presiden/wakil presiden.

Ketua KPU Provinsi Lampung itu mengatakan bahwa semua logistik pemilu sudah siap.

Mendekati pencoblosan, lanjut dia, semuanya telah didistribusikan dengan menggunakan kapal perahu.

"Untuk logistik, saat ini masih ada di kabupaten/kota dan pada tanggal 10 April baru diluncurkan pertama kalinya, kemudian pada tanggal 12 April ada peluncuran serentak di 15 kabupaten/kota," ujarnya lagi.

Terkait dengan pemilih pindah tempat pencoblosan, Ketua KPU Provinsi Lampung itu mengatakan bahwa di Pulau Sebesi ada 53 mata pilih yang menggunakan formulir A5.

Sebanyak 53 orang tersebut akan melakukan pencoblosan di luar pulau tersebut, yakni di TPS 1, 4, dan 10 di daerah Kedaton, Lampung Selatan.

Alasan ke-53 mata pilih tersebut pindah tempat pencoblosan, kata dia, bermacam-macam. Alasan tersebut telah memenuhi syarat keadaan tertentu yang ditetapkan.

Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku Lampung Selatan, menurut Nanang, berdasarkan pemetaan Bawaslu dikategorikan daerah rawan.

Rawan menurut definisi Bawaslu, bukan merupakan daerah konflik sosial dan keamanan, melainkan ada potensi kerawanan bencana alam atau tempatnya cukup jauh.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019