Mataram (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia bersama Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung mencanangkan "Desa Tangguh Wisata Kadin" di Dusun Tanak Song Lauk, Desa Jenggala, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, sebagai upaya membangkitkan perekonomian lokal.

Peresmian program pencanangan "Desa Tangguh Wisata Kadin" dilakukan oleh Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, bersama Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani, didampingi Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Properti, Hendro S. Gondokusumo, serta jajaran Pengurus Kadin Pusat serta NTB, di Dusun Tanak Song Lauk, Desa Jenggala, Kabupaten Lombok Utara, Minggu petang.

Acara peresmian tersebut juga dirangkaikan dengan serah terima bantuan pembangunan tahap II pembangunan fasilitas umum dan sosial dalam rangka program Kadin Peduli Bencana Lombok.

"Sebelumnya, pada 12 Desember 2018, kami telah melakukan serah terima bantuan pembangunan tahap I dan bersyukur pembangunannya berjalan lancar tersebar di beberapa dusun di Lombok," kata Rosan.

Kadin Indonesia, kata dia, berkomitmen secara pro-aktif turut membangkitkan perekonomian lokal masyarakat Lombok yang ditimpa rentetan gempa bumi pada 29 Juli dan sepanjang Agustus 2018.

Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan dengan memberdayakan potensi daerah maupun masyarakatnya.

"Kami mencanangkan pembangunan 'Desa Tangguh Wisata Kadin' di Tanak Song Lauk karena kami menilai kawasan tersebut memiliki potensi pariwisata untuk dapat dikembangkan," ujarnya.

Menurut Rosan, Dusun Tanak Song Lauk memiliki keunikan tersendiri karena lokasi dusun berada di bibir pantai yang indah dengan penghasilan utama masyarakat sebagai nelayan serta keramahan penduduk dan terbuka dengan pembangunan yang sudah tertanam dengan baik.

Dusun tersebut juga memiliki harmoni yang sempurna, yaitu keserasian antara alam, orang dan budaya.

Melihat potensi Tanak Song Lauk, kata dia, pihaknya tergerak untuk membantu memulihkan dan membangkitkan perekonomian masyarakat dengan menjadikan daerah tersebut sebagai percontohan desa wisata.

"Langkah ini tidak hanya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan perekonomian masyarakat, tapi diharapkan juga dapat memberikan kontribusi untuk pemerintah daerah," katanya.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Properti, Hendro S. Gondokusumo mengatakan, rencana pengembangan sebagai desa wisata didukung pula dengan adanya lahan yang dapat dikembangkan. Rencana jalan lingkar yang akan melewati Tanak Song Lauk dan juga posisinya yang strategis serta dekat dengan ibu kota Kabupaten Lombok Utara.

Luas keseluruhan Dusun Tanak Song Lauk adalah 72 hektar dan wilayah yang akan direhabilitasi sebagai desa wisata adalah wilayah RT 08 seluas 1,2 hektar. Pada area tersebut akan dibangun sebanyak 33 unit rumah, ditambah fasilitas umum dan fasilitas sosial berupa unit pengolahan ikan, pabrik es, restoran, area pertunjukan, serta kandang sapi yang akan dikembangkan di tanah milik desa.

"Menurut hasil studi kelayakan Kadin Indonesia, Desa Tangguh Wisata Tanak Song Lauk akan mampu menampung sekitar 2000 pengunjung setiap hari secara layak," ujarnya.

Desa Tangguh Wisata Kadin di Dusun Tanak Song Lauk akan terdiri atas dua bagian wilayah utama, yakni pertama adalah permukiman penduduk yang sekaligus berfungsi sebagai tempat menginap para wisatawan. Kedua, Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berada di lahan milik desa.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, mengatakan bantuan yang diberikan oleh Kadin Indonesia merupakan anugerah bagi warga Kabupaten Lombok Utara, khususnya Dusun Tanak Song Lauk yang masih dalam tahap pemulihan setelah gempa bumi.

Menurut dia, bantuan fasilitas umum dan pencanangan desa tangguh wisata tersebut merupakan hal yang luar biasa bagi warganya yang sedang berupaya untuk bangkit.

"Itu juga menjawab berbagai persoalan yang dihadapi para nelayan, tidak hanya dalam bentuk pembangunan rumah yang memiliki kamar untuk disewakan kepada wisatawan, tetapi ada unit pengolahan ikan juga dibangun oleh Kadin," katanya.

Baca juga: Desa Setanggor, desa wisata Lombok Tengah

Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019