Pontianak (ANTARA) - Aktivis perempuan dari Kalimantan Barat mengajak semua perempuan Indonesia untuk bersama-sama menjaga ruh perjuangan Kartini dengan merefleksi dan mengasah kembali kemampuan dirinya.

"Saya terus mendoakan agar Ibu Kartini mendapatkan tempat terbaik, dan semua semangatnya menjadi amal jariah yang tiada putus, terutama dalam memberikan pembelajaran bagi perempuan Indonesia," kata Direktur Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Borneo di Kalimantan Barat, Reny Hidjadjie saat dihubungi di Pontianak, Minggu, terkait peringatan Hari Kartini.

Ia menyatakan perlawanan Kartini terhadap usaha-usaha yang mengungkung diri kaum perempuan dan bangsanya, telah menjadi tonggak kesadaran semua perempuan Indonesia untuk menjadi manusia yang bermartabat.

Karena itu pula, ia mengajak semua perempuan Indonesia untuk bersama-sama menjaga ruh perjuangan Kartini, merefleksi dan mengasah kembali kemampuan diri. "Karena ada banyak ruang dan kesempatan yang bisa menjadi ajang untuk kita mengabdi pada Ibu Pertiwi dalam persaudaraan yang kuat walaupun kita berbeda-beda," katanya lagi.

Menurut aktivis perempuan itu, ada banyak hal yang bisa menjadi fokus kaum perempuan untuk bersama-sama mengabdi kepada Ibu Pertiwi, seperti menangani melek aksara (mengurangi angka buta aksara), melek hukum (buta hukum), mengambil peran-peran dan berpartisipasi aktif dalam semua lini dari tingkat bawah di RT sampai dengan tingkat nasional.

Kemudian juga membangun jaringan dan menghubungkan jaringan-jaringan yang ada, menguatkan yang lemah, menyuarakan yang tak terdengar. "Semua menjadi kerangka pemberdayaan diri kita secara kolektif," kata Umi Reny lagi.

Ia mengingatkan, ada ruang-ruang pengambil keputusan yang belum secara masif didapatkan kelompok perempuan yang menjadi bagian yang penting untuk terus direbut dan diperjuangkan demi tegaknya keadilan, agar tidak ada lagi diskriminasi dan ketimpangan yang selama ini mendera perempuan.

"Ruang-ruang dan kesempatan yang ada harus dikelola secara maksimal dan berkelanjutan demi pondasi bagi generasi Indonesia maju dan perempuan Indonesia," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sambas Hairiah menyatakan bangga karena semakin banyak perempuan yang terpilih menjadi bagian dari proses demokrasi Indonesia.

"Jabatan yang dimiliki setiap perempuan, tidak diperoleh instan, tetapi telah melalui persaingan dan kemapanan dalam pengalaman," kata Hairiah, pendiri dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) itu.

Ia menambahkan, hubungan sosial yang dijalankan kelompok perempuan selama ini, mengantarkan pada peran yang dimiliki sekarang ini.

"Selamat Hari Kartini, tetaplah menjaga kejujuran untuk suatu peradaban bangsa yang kita cintai dalam bingkai demokrasi untuk Indonesia," kata Hairiah.



 

Pewarta: Nurul Hayat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019