Timika (ANTARA) - Sejumlah maskapai penerbangan di luar Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air sudah lama mengajukan permintaan untuk terbang ke Timika, namun realisasinya baru akan dilakukan setelah beroperasinya gedung terminal penumpang sisi selatan Bandara Mozes Kilangin.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Mimika Yan Selamat Purba di Timika, Kamis, mengatakan sejumlah maskapai penerbangan sudah mengajukan permintaan melayani penerbangan dari dan ke Timika seperti Batik Air, Lion Air, City Link, Wings Air dan lainnya.

"Sudah lama mereka mengajukan permintaan untuk melayani penerbangan ke Timika, tapi karena berbagai keterbatasan yang ada makanya sampai saat ini itu belum bisa terealisasi. Makanya kami terus mengejar agar gedung terminal penumpang sisi selatan Bandara Mozes Kilangin yang dibangun oleh APBN melalui Kemenhub dan APBD Mimika bisa segera rampung," kata Purba.

Ia mengakui terbatasnya armada penerbangan komersial yang melayani penerbangan dari dan ke Timika selama ini ikut mendongkrak tarif tiket penerbangan ke wilayah itu.

Hingga kini, armada penerbangan komersial yang melayani penerbangan dari dan ke Timika hanya Garuda Indonesia, Sriwjaya Air dan Nam Air.

Kondisi itu, katanya, menyebabkan konsumen pengguna layanan penerbangan di Timika tidak memiliki pilihan atau alternatif lain, apalagi di saat kondisi tarif tiket penerbangan yang sangat mahal sejak periode November 2018 hingga saat ini.

Purba mengatakan belum lama ini ikut bersama Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika Ambar Suryoko menemui Direktur Bandar Udara Kemenhub di Jakarta untuk mengajukan permintaan agar bisa segera mengoperasikan bagian tertentu pada gedung terminal penumpang sisi selatan Bandara Timika yang sudah rampung dibangun.

Namun pihak Kemenhub menyarankan agar pengoperasian gedung terminal penumpang sisi selatan Bandara Mozes Kilangin Timika itu dilakukan setelah semua pekerjaan tuntas.

Khusus untuk gedung terminal penumpang sisi selatan Bandara Mozes Kilangin Timika yang dibangun oleh APBN melalui Kemenhub direncanakan akan bisa difungsionalkan pada akhir 2019.

Sementara gedung terminal penumpang yang dibangun dari sumber dana APBD Mimika, persis di samping gedung terminal penumpang yang dibangun oleh Kemenhub diproyeksikan baru bisa beroperasi lantai satunya pada akhir 2019.

Dengan akan segera beroperasinya kedua gedung terminal penumpang sisi selatan Bandara Mozes Kilangin Timika (keseluruhannya seluas 42 ribu meter persegi berkonstruksi dua setengah lantai) maka Dishub Mimika membutuhkan biaya untuk pengerjaan lahan parkir kendaraan dan sarana prasarana pendukung lainnya.

"Bulan Desember nanti gedung terminal penumpang yang dibangun dari sumber dana APBN selesai pembangunannya. Kami dari Pemda Mimika harus segera menyiapkan lahan parkir kendaraan dan akses jalan di dalam kompleks terminal penumpang agar kendaraan bisa masuk untuk mengantar dan menjemput penumpang. Mudah-mudahan semua biaya itu bisa diakomodasi melalui APBD Perubahan 2019," kata Purba.

Tahun ini Pemkab Mimika mengalokasikan anggaran sebesar Rp108 miliar untuk melanjutkan pembangunan gedung terminal penumpang yang dibangun dari sumber dana APBD untuk melanjutkan pekerjaan sipil berupa pemasangan atap atau penutup, kaca luar bangunan terminal dan lain-lain termasuk manajemen konstruksi.

Baca juga: Terminal VIP bandara Timika rampung tahun ini
Baca juga: Pengoperasian Bandara Timika dimajukan

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019