Tingkat kemiskinan Provinsi Jambi periode Maret 2010 - Maret 2019 secara relatif mengalami penurunan kecuali pada periode September 2014 hingga September 2015 mengalami kenaikan cukup signifikan.
Jambi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat untuk jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan pada Maret 2019 mencapai 274,32 ribu orang atau 7,60 persen, berkurang  7,2 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2018 yang sebesar 281,47 ribu orang (7,85 persen).

Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiawan di Jambi,  Rabu (17/7) mengatakan persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 sebesar 10,08 persen atau turun menjadi 9,81 persen pada Maret 2019, sementara itu persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada September 2018 sebesar 6,80 persen, turun menjadi 6,53 persen pada Maret 2019.

Tingkat kemiskinan Provinsi Jambi periode Maret 2010 - Maret 2019 secara relatif mengalami penurunan kecuali pada periode September 2014 hingga September 2015 mengalami kenaikan cukup signifikan.

Sedangkan secara absolut selama periode Maret 2010 hingga Maret 2019 mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin dari 241,61 ribu orang pada Maret 2010 menjadi 274,32 ribu orang pada Maret 2019.

Baca juga: Penduduk miskin di Banten berkurang 14,28 ribu orang

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi pada Maret 2019 tercatat sebesar 274,32 ribu orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2018, maka selama enam bulan tersebut terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 7,2 ribu orang.

Sementara apabila dibandingkan dengan Maret 2018 jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 7,37 ribu orang. Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2018-Maret 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan sebesar 3,54 ribu orang dan daerah pedesaan penurunan sebesar 3,83 ribu orang.

Sementara itu, persentase penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Maret 2019. Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 10,41 persen menjadi 9,81 persen, sementara di perdesaan turun dari 6,75 persen menjadi 6,53 persen, kata Dadang Hardiawan.

Jumlah penduduk miskin menurut provinsi di Pulau Sumatera pada Maret 2019, terlihat bahwa persentase penduduk miskin terbesar berada di Provinsi Aceh yaitu sebesar 15,32 persen, sementara persentase penduduk miskin terendah berada di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 4,62 persen.

Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin berada di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Provinsi Bangka Belitung.

Pada Maret 2019, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan pada umumnya sama, seperti beras yang memberi sumbangan sebesar 19,14 persen di perkotaan dan 25,87 persen di perdesaan.

Rokok kretek filter juga memberikan sumbangan terbesar kedua kepada Garis Kemiskinan (15,41 persen di perkotaan dan 14,77 persen di perdesaan). Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (5,01 persen di perkotaan dan 3,63 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,80 persen di perkotaan dan 3,68 persen di perdesaan), gula pasir (2,74 persen di perkotaan dan 3,25 persen di perdesaan).

Dadang menjelaskan sedangkan komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan besar adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi dan pakaian jadi perempuan dewasa, hal ini terjadi baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Baca juga: BPS: Jumlah penduduk miskin Indonesia berkurang 530.000 orang
Baca juga: BPS: Penduduk miskin di DKI Jakarta menurun 0,02 persen



 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019