Jakarta (ANTARA) - Direktur Sistem Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Dr Ir Ophirtus Sumule mengatakan inovasi paling banyak terjadi di masyarakat bukan di perguruan tinggi.

"Selama ini, kita selalu berpikir bahwa inovasi paling banyak di kampus. Akan tetapi sebenarnya inovasi paling banyak terjadi di masyarakat, karena masyarakat tahu persis teknologi apa yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan mereka," ujar Ophirtus di Jakarta, Senin.

Inovasi yang dilakukan oleh masyarakat itu, kata dia, paling banyak berakar dari budaya setempat. Oleh karena itu, pihak Kemenristekdikti terus mendorong agar inovasi-inovasi yang lahir di masyarakat dapat tampil.

Baca juga: Pemerintah dorong inovasi bidang pangan dan mitigasi bencana

Saat ini, Kemenristekdikti mencari peluang bagaimana inovasi-inovasi yang ada di masyarakat bisa didorong ke tingkat industri.

"Jadi memang teknologi yang berkembang saat ini, tidak semata-mata dari kampus tapi paling banyak dari masyarakat," kata dia lagi.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga meminta pemerintah daerah untuk menampilkan inovasi yang dilakukan daerah itu. Untuk tiap kabupaten dan kota memiliki perbedaan.

Baca juga: Ainun: perguruan tinggi tingkatkan publikasi, hki dan inovasi

Untuk kabupaten, inovasi banyak dilakukan di bidang pertanian, peternakan maupun peternakan. Sementara untuk wilayah perkotaan, inovasi lebih banyak di bidang internet yang merupakan bagian penting masyarakat perkotaan.

"Dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas), kami akan memberikan penghargaan pada pemerintah daerah yang berhasil menciptakan ekosistem inovasi di daerahnya," kata dia lagi.

Dengan adanya ekosistem inovasi yang baik di daerahnya, maka diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi yang ada di masyarakat.

Baca juga: Badan POM dukung hilirisasi inovasi riset perguruan tinggi

Mulai tahun ini, Kemenristekdikti juga akan meluncurkan Indeks Inovasi Daerah (IID), dengan indeks itu bisa memberikan gambaran intervensi apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menciptakan iklim investasi di daerah itu.



 

Pewarta: Indriani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019