Temanggung (ANTARA) - Para petani di lerang Gunung Sumbing, Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan  Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, menggelar ritual Kirab Budaya Puji Jagat.

Ketua Panitia Kirab Puji Jagat Lukman Sutopo di Temanggung, Rabu, mengatakan, kegiatan ritual sudah dimulai sejak Selasa (12/7) malam dengan prosesi rakit sesajen, siram jamas.

Kegiatan diikuti perangkat desa, pelaku seni, yang dijamasi oleh pemangku adat kemudian dilanjutkan dengan Boyong Gongso dan pagi harinya dilakukan Kirab Puji Jagat.

"Kirab Puji Jaget merupakan ritual selamatan dusun, dengan berbagai rangkaian acara. Pertama upacara pembukaan dihadiri sesepuh desa, tokoh masyarakat, seniman, dan lain-lain. Selanjutnya dilakukan kirab keliling desa sampai dengan mata air Tuk Ringin. Pesertanya, antara lain seniman jaran kepang, reog, dan topeng ireng," katanya.

Selain kelompok kesenian, kirab juga membawa tiga tumpeng nasi dan dua gunungan hasil bumi yang belum diolah, kemudian tumpeng darat hasil bumi yang sudah diolah menjadi kue, tumpeng, dan ingkung ayam.

"Tumpeng dikirab keliling desa dipimpin oleh sesepuh adat sampai Tuk Ringin. Di situ kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan," katanya.

Selanjutnya seluruh kelompok kesenian yang ikut kirab melakukan pentas dan ritual diakhiri dengan perebutan gunungan hasil bumi oleh masyarakat.

Bupati M. Al Khadziq mengatakan Legoksari merupakan salah satu desa yang masih kental memegang adat dan tradisi di wilayah Temanggung bagian selatan. Desa ini termasuk yang paling setia memegang tradisi nenek moyang, bisa dilihat dari upacara-upacara adat yang diselenggarakan setiap tahun, juga bisa dilihat dari kesenian dan kebudayaan yang ada.

Menurut dia hal tersebut dipertahankan dan menjadi contoh bagi desa-desa yang lain di Kabupaten Temanggung, sebab manakala desa itu memegang tradisi adat istiadat nenek moyang maka pasti persaudaraan, silaturahmi, guyub rukun masyarakat masih bisa dijaga semuanya.

"Kirab Puji Jagat merupakan salah satu ritual bagi masyarakat Legoksari, untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena diberi kehidupan makmur, alam yang subur, dan sumber mata air melimpah," katanya.

Ia menuturkan diberi tanah subur, karena ditanami apa saja hasilnya sangat baik, contohnya Legoksari merupakan desa penghasil tembakau srintil, tembakau terbaik di dunia. Bahkan ketika ditanami kopi arabika juga hasilnya bagus. 

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2024