Johor Bahru, (AntaraKL) - PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL) Bontang, perusahaan pengolah gas alam cair, siap memberikan pelatihan dan pembelajaran tentang gas kepada Johor Petroleum Development Corporation (JPDC) Malaysia yang saat ini sedang membuat proyek besar pembuatan tangki minyak di Pangerang, Johor Bahru.
"Dengan pertemuan di Johor terjalin komunikasi dengan PT Badak dan KJRI. Intinya PT Badak siap untuk memberikan pelatihan di Johor dan kami ada training center di PT Badak," ujar Contract Engineer PT Badak NGL Agung Sumadi Utomo di Johor Bahru, Malaysia, Kamis.
Agung mengatakan saat ini orang luar negeri belajarnya di PT Badak LNG Bontang Kalimantan Timur karena merupakan satu-satunya pusat pembelajaran tentang gas di dunia.
"Minggu ini kami memberikan pelatihan kepada Mitsui Jepang. Sebelumnya ke Meksiko. Juga ke Anggola. Pelatihan ini ada yang jangka pendek dua Minggu hingga empat Minggu ada yang jangka panjang sampai enam bulan," katanya.
Dia mengatakan perusahaannya juga ada yang diminta mengerjakan LNG di luar negeri sampai dapat satu atau dua semester dari mulai proyek sampai produksi.
"Jadi bangga dengan tenaga kerja Indonesia. Kami berdiri pada 1977 dan kita ada pengalaman 40 tahun. Hingga dua Minggu lalu kita sudah kapalkan sembilan ribu kapal LNG. Kita berharap ada sinergi, kami siap bikin pelatihan," katanya.
PT Badak NGL dibentuk pada 26 Nopember 1974 oleh Pertamina, Huffco Inc dan JILCO (Japan Indonesia LNG Company) dengan komposisi kepemilikan saham Pertamina (55 persen), Huffco Inc (30 persen) dan JILCO (15 persen).
Konsul KJRI Johor Bahru Zainul Idris Yunus mengatakan pihaknya mengundang Badak LNG dari Bontang Balikpapan karena dirinya melihat di Pangerang ada proyek besar pembuatan tangki minyak untuk menampung lima juta barel per hari.
"Ini kalau sudah berjalan sekitar 75 ribu orang yang mengoperasikan. Ini peluang buat Indonesia untuk mengirim tenaga kerja terlatih untuk menyuplai proyek Petronas di Pangerang tersebut," katanya.
Selain itu, ujar dia, mereka juga sedang mendorong orang Malaysia sendiri untuk berkerja di tempat tersebut namun mereka tidak punya pelatihan yang memadai untuk mengoperasikan minyak dan petrokimia.
Dia mengatakan Badak LNG sangat bagus karena berbagai negara sudah belajar dari perusahaan tersebut.
"Badak sangat bagus. Mitsui belajar disana, orang barat juga belajar disana. Namun orang Badak belum ke Johor Bahru. Kami ingin mendekatkan Badak dengan Johor Petroleum Development Corporation untuk bisa kerja sama dalam pelatihan sehingga tenaga yang dilatih bisa mengelola," katanya.
Zainul mengatakan pihaknya juga sudah bertemu dengan restoran yang dekat dengan Sultan Johor dan mereka membutuhkan 55 orang untuk mengelola katering yang menyuplai pekerja di Pangerang.
"100 orang pekerja Indonesia udah bekerja disana. Setelah bertemu dengan PT Badak selanjutnya akan kami atur pertemuan dengan JPDC," katanya.
"Dengan pertemuan di Johor terjalin komunikasi dengan PT Badak dan KJRI. Intinya PT Badak siap untuk memberikan pelatihan di Johor dan kami ada training center di PT Badak," ujar Contract Engineer PT Badak NGL Agung Sumadi Utomo di Johor Bahru, Malaysia, Kamis.
Agung mengatakan saat ini orang luar negeri belajarnya di PT Badak LNG Bontang Kalimantan Timur karena merupakan satu-satunya pusat pembelajaran tentang gas di dunia.
"Minggu ini kami memberikan pelatihan kepada Mitsui Jepang. Sebelumnya ke Meksiko. Juga ke Anggola. Pelatihan ini ada yang jangka pendek dua Minggu hingga empat Minggu ada yang jangka panjang sampai enam bulan," katanya.
Dia mengatakan perusahaannya juga ada yang diminta mengerjakan LNG di luar negeri sampai dapat satu atau dua semester dari mulai proyek sampai produksi.
"Jadi bangga dengan tenaga kerja Indonesia. Kami berdiri pada 1977 dan kita ada pengalaman 40 tahun. Hingga dua Minggu lalu kita sudah kapalkan sembilan ribu kapal LNG. Kita berharap ada sinergi, kami siap bikin pelatihan," katanya.
PT Badak NGL dibentuk pada 26 Nopember 1974 oleh Pertamina, Huffco Inc dan JILCO (Japan Indonesia LNG Company) dengan komposisi kepemilikan saham Pertamina (55 persen), Huffco Inc (30 persen) dan JILCO (15 persen).
Konsul KJRI Johor Bahru Zainul Idris Yunus mengatakan pihaknya mengundang Badak LNG dari Bontang Balikpapan karena dirinya melihat di Pangerang ada proyek besar pembuatan tangki minyak untuk menampung lima juta barel per hari.
"Ini kalau sudah berjalan sekitar 75 ribu orang yang mengoperasikan. Ini peluang buat Indonesia untuk mengirim tenaga kerja terlatih untuk menyuplai proyek Petronas di Pangerang tersebut," katanya.
Selain itu, ujar dia, mereka juga sedang mendorong orang Malaysia sendiri untuk berkerja di tempat tersebut namun mereka tidak punya pelatihan yang memadai untuk mengoperasikan minyak dan petrokimia.
Dia mengatakan Badak LNG sangat bagus karena berbagai negara sudah belajar dari perusahaan tersebut.
"Badak sangat bagus. Mitsui belajar disana, orang barat juga belajar disana. Namun orang Badak belum ke Johor Bahru. Kami ingin mendekatkan Badak dengan Johor Petroleum Development Corporation untuk bisa kerja sama dalam pelatihan sehingga tenaga yang dilatih bisa mengelola," katanya.
Zainul mengatakan pihaknya juga sudah bertemu dengan restoran yang dekat dengan Sultan Johor dan mereka membutuhkan 55 orang untuk mengelola katering yang menyuplai pekerja di Pangerang.
"100 orang pekerja Indonesia udah bekerja disana. Setelah bertemu dengan PT Badak selanjutnya akan kami atur pertemuan dengan JPDC," katanya.