Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-20 Indonesia Shin Tae Yong mengakui perlu ada sentuhan akhir untuk lini depan setelah timnas U-20 kalah 1-2 dari Selandia Baru pada turnamen persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan berbagai peluang bagi anak asuhannya yakni Rabbani Tasnim dan Frengky Missa selalu gagal menghasilkan gol ke gawang Selandia Baru.
"Jadi setiap hari latihan juga tetap hari ini terjadi masalah di 'finishing'," kata Shin.
Menurut dia, gol yang timnas hasilkan dalam laga persahabatan kemarin didapat melalui bola mati, ketika Muhammad Ferrari berhasil menanduk bola tendangan sudut pada fase akhir pertandingan untuk memperkecil ketertinggalan.
Kesalahan memberi operan bola juga jadi pekerjaan rumah. Ia mengatakan para pemarin timnas U-20 masih terlalu mudah kehilangan bola akibat operan yang buruk.
Pada pertandingan melawan Selandia Baru, Ferrari yang baru bergabung dengan timnas dimainkan sebagai pemain pengganti pada babak kedua. Shin merasa karena Ferrari rutin bermain di Liga Indonesia, maka tidak masalah saat pemain bertahan tersebut langsung dimainkan.
"Kalau Ferrari memang bermain di kompetisi juga ya, jadi kondisi Ferrari pun baik. Jadi walaupun terlambat bergabung ke timnas, tapi saya mau melihat apakah Ferrari bisa membawa lini pertahanan dengan organisasi yang baik atau tidak," kata Shin.
Marselino Ferdinan, menurut Shin, juga sedang disiapkan untuk memperkuat timnas pada kompetisi Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20. Saat ini dia masih bergabung di klub KMSK Deinze di Belgia.
Timnas Indonesia akan mengikuti Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan yang dihelat pada awal Maret. Setelah itu, Cahya Supriadi dan kawan-kawan akan berkompetisi di Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Mei mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Shin Tae Yong akui masih ada masalah penyelesaian akhir di timnas U-20
Ia mengatakan berbagai peluang bagi anak asuhannya yakni Rabbani Tasnim dan Frengky Missa selalu gagal menghasilkan gol ke gawang Selandia Baru.
"Jadi setiap hari latihan juga tetap hari ini terjadi masalah di 'finishing'," kata Shin.
Menurut dia, gol yang timnas hasilkan dalam laga persahabatan kemarin didapat melalui bola mati, ketika Muhammad Ferrari berhasil menanduk bola tendangan sudut pada fase akhir pertandingan untuk memperkecil ketertinggalan.
Kesalahan memberi operan bola juga jadi pekerjaan rumah. Ia mengatakan para pemarin timnas U-20 masih terlalu mudah kehilangan bola akibat operan yang buruk.
Pada pertandingan melawan Selandia Baru, Ferrari yang baru bergabung dengan timnas dimainkan sebagai pemain pengganti pada babak kedua. Shin merasa karena Ferrari rutin bermain di Liga Indonesia, maka tidak masalah saat pemain bertahan tersebut langsung dimainkan.
"Kalau Ferrari memang bermain di kompetisi juga ya, jadi kondisi Ferrari pun baik. Jadi walaupun terlambat bergabung ke timnas, tapi saya mau melihat apakah Ferrari bisa membawa lini pertahanan dengan organisasi yang baik atau tidak," kata Shin.
Marselino Ferdinan, menurut Shin, juga sedang disiapkan untuk memperkuat timnas pada kompetisi Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20. Saat ini dia masih bergabung di klub KMSK Deinze di Belgia.
Timnas Indonesia akan mengikuti Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan yang dihelat pada awal Maret. Setelah itu, Cahya Supriadi dan kawan-kawan akan berkompetisi di Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Mei mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Shin Tae Yong akui masih ada masalah penyelesaian akhir di timnas U-20