Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi bertemu dengan Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook di Malaysia, Selasa membahas sejumlah hal dalam rangka penguatan kerja sama kedua negara di sektor transportasi.
"Hubungan kerja sama kedua negara selama ini sudah terjalin dengan baik. Kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di sektor transportasi pasca pandemi COVID-19," kata Menhub melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Sejumlah hal yang dibahas, di antaranya pada sektor penyeberangan, laut dan udara. Terkait sektor penyeberangan, kedua menteri membahas tentang inisiatif kedua negara untuk membuka pelayanan angkutan penyeberangan (kapal roro) Dumai-Malaka.
Pada Oktober 2022, Kemenhub dan Kementerian Transportasi Malaysia juga telah meninjau di Pelabuhan Sri Junjungan, Dumai dan Pelabuhan Tanjung Bruas, Malaka. Kedua pelabuhan tersebut tengah dalam proses pengembangan sarana dan prasarana, yang dimulai pada 2023 untuk mendukung pelayaran kapal roro berstandar internasional, yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.
"Kami memiliki komitmen yang sama, yaitu bagaimana tindak lanjut rencana pelayanan roro Dumai-Malaka dapat segera terwujud untuk mendukung konektivitas kawasan subregional IMT–GT (Indonesia- Malaysia-Thailand Growth Triangle)," ucap Menhub.
Berikutnya di sektor laut, Menhub menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Malaysia pada pencalonan Indonesia sebagai anggota dewan Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) periode 2024-2025.
"Kami juga akan memberikan dukungan balik kepada Malaysia yang juga mencalonkan diri menjadi anggota dewan IMO," katanya.
Sementara di sektor udara, Menhub mengatakan tengah menjajaki kemungkinan pembukaan konektivitas udara pasca pandemi COVID-19, ke beberapa destinasi wisata di Indonesia. Hal itu sejalan dengan perjanjian bilateral pelayanan transportasi udara kedua negara dan perjanjian ASEAN Open Sky.
"Kami juga sepakat untuk terus bekerja sama mengimplementasikan konektivitas antara kawasan ASEAN dengan Uni Eropa dalam kerangka kerjasama ASEAN-European Union Comprehensive Air Transport Agreement (EU CATA)," ujar Menhub.
Selain itu, ia juga mengharapkan dukungan dari Malaysia terkait kelanjutan implementasi perjanjian "Re-alignment Flight Information Region" (FIR) antara Indonesia dan Singapura yang telah ditandatangani pada 2022 lalu.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Sekretaris Jenderal Perhubungan Novie Riyanto, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Direktur Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Sigit Hani Hadiyanto, Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Rivolindo, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerja Sama Internasional (PFKKI) Fikry Cassidy, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hartanto, dan Atase Perhubungan RI di Malaysia Supendi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI dan Malaysia bahas penguatan kerja sama sektor transportasi
"Hubungan kerja sama kedua negara selama ini sudah terjalin dengan baik. Kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di sektor transportasi pasca pandemi COVID-19," kata Menhub melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Sejumlah hal yang dibahas, di antaranya pada sektor penyeberangan, laut dan udara. Terkait sektor penyeberangan, kedua menteri membahas tentang inisiatif kedua negara untuk membuka pelayanan angkutan penyeberangan (kapal roro) Dumai-Malaka.
Pada Oktober 2022, Kemenhub dan Kementerian Transportasi Malaysia juga telah meninjau di Pelabuhan Sri Junjungan, Dumai dan Pelabuhan Tanjung Bruas, Malaka. Kedua pelabuhan tersebut tengah dalam proses pengembangan sarana dan prasarana, yang dimulai pada 2023 untuk mendukung pelayaran kapal roro berstandar internasional, yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.
"Kami memiliki komitmen yang sama, yaitu bagaimana tindak lanjut rencana pelayanan roro Dumai-Malaka dapat segera terwujud untuk mendukung konektivitas kawasan subregional IMT–GT (Indonesia- Malaysia-Thailand Growth Triangle)," ucap Menhub.
Berikutnya di sektor laut, Menhub menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Malaysia pada pencalonan Indonesia sebagai anggota dewan Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) periode 2024-2025.
"Kami juga akan memberikan dukungan balik kepada Malaysia yang juga mencalonkan diri menjadi anggota dewan IMO," katanya.
Sementara di sektor udara, Menhub mengatakan tengah menjajaki kemungkinan pembukaan konektivitas udara pasca pandemi COVID-19, ke beberapa destinasi wisata di Indonesia. Hal itu sejalan dengan perjanjian bilateral pelayanan transportasi udara kedua negara dan perjanjian ASEAN Open Sky.
"Kami juga sepakat untuk terus bekerja sama mengimplementasikan konektivitas antara kawasan ASEAN dengan Uni Eropa dalam kerangka kerjasama ASEAN-European Union Comprehensive Air Transport Agreement (EU CATA)," ujar Menhub.
Selain itu, ia juga mengharapkan dukungan dari Malaysia terkait kelanjutan implementasi perjanjian "Re-alignment Flight Information Region" (FIR) antara Indonesia dan Singapura yang telah ditandatangani pada 2022 lalu.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Sekretaris Jenderal Perhubungan Novie Riyanto, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Direktur Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Sigit Hani Hadiyanto, Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Rivolindo, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerja Sama Internasional (PFKKI) Fikry Cassidy, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hartanto, dan Atase Perhubungan RI di Malaysia Supendi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI dan Malaysia bahas penguatan kerja sama sektor transportasi