Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Ribuan pelayat mengantar jenazah Irma Lestari, pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban gempa bumi di Turki ke pemakaman di kampung halamannya di Dusun Parampuanl Barat, Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Jenazah Irma Lestari tiba di kampung halamannya di Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, pada pukul 15.00 WITA dengan menggunakan ambulans dari Bandara Internasional Lombok dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian untuk langsung di bawa ke kampung halamannya di Desa Parampuan.
Kedatangan jenazah Irma Lestari langsung dibawa di Masjid Nurussholihin dan diserahterimakan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha kepada pihak keluarga yang diwakili orang tua laki-lakinya, Nahrawi disaksikan Kepala Desa Parampuan, BP3MI NTB, Kapolres Lombok Barat dan ribuan warga setempat.
Setelah penyerahan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yuda Nugraha. Peti jenazah Irma Lestari kemudian dishalatkan warga usai Shalat Ashar di Masjid Nurussholihin untuk selanjutnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Parampuan Barat, Desa Parampuan.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yuda Nugraha menyampaikan turut berbelasungkawa dan berduka cita atas nama Pemerintah Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Turki.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan berbela sungkawa dan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhumah," ujarnya.
Almarhumah Irma Lestari, kata Judha, merupakan salah satu korban dari empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat gempa bumi di Turki, Jumat (17/2/2023). Irma Lestari ditemukan meninggal dunia di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir, Turki.
Selain Irma Lestari juga terdapat korban lain yang meninggal yakni Ni Wayan Supini asal Bali.
"Sejak gempa terjadi, kita kehilangan kontak dengan Ibu Irma. Namun dengan kerja sama seluruh pihak, jenazah almarhumah dapat ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir, Turki. Dekat perbatasan dengan Suriah," katanya.
Ia mengatakan jenazah Irma Lestari dibawa untuk di makamkan di kampung halaman setelah menempuh perjalanan selama dua hari dari Turki menuju Jakarta dan dari Jakarta menuju Lombok.
"Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak sehingga jenazah almarhumah bisa di bawa pulang ke tanah air dan dikuburkan di kampung halamannya. Insya Allah, korban mati syahid karena menjadi korban dari bencana alam dan sedang mencari nafkah bagi keluarganya di Indonesia," katanya.
Sementara orang tua korban, Nahrawi menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kepulangannya jenazah puterinya untuk bisa dimakamkan di tanah kelahirannya di Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.
"Saya berterima kasih kepada pemerintah sehingga jenazah puteri kami bisa dikuburkan di kampung halaman," ujarnya.
Sebelumnya Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangan resminya , mengatakan jenazah Irma Lestari ditemukan bersamaan dengan jenazah Ni Wayan Supini asal Bali. Keduanya adalah korban yang ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir.
Almarhumah Irma Lestari dan Ni Wayan Supini merupakan PMI yang bekerja di Dyarbakir. Apartemen tempat mereka tinggal hancur total akibat gempa. Total terdapat 89 korban meninggal di apartemen tersebut.
Dubes menyebutkan terdapat sekitar 500 WNI yang berada di sekitar lokasi gempa bumi. Sebanyak 128 orang sudah berhasil dievakuasi oleh Tim KBRI Ankara. Sisanya dalam keadaan selamat, namun sudah mendapatkan tempat penampungan yang aman di sekitar wilayah gempa.
Sebanyak 10 WNI mengalami luka berat dan sudah ditangani oleh KBRI Ankara.
"Jumlah WNI yang meninggal dunia yang semula 2 orang menjadi 4 orang dengan ditemukan dua jenazah WNI ini," demikian Lalu Muhammad Iqbal.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan pelayat antar PMI korban gempa Turki ke pemakaman di Lombok
Jenazah Irma Lestari tiba di kampung halamannya di Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, pada pukul 15.00 WITA dengan menggunakan ambulans dari Bandara Internasional Lombok dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian untuk langsung di bawa ke kampung halamannya di Desa Parampuan.
Kedatangan jenazah Irma Lestari langsung dibawa di Masjid Nurussholihin dan diserahterimakan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha kepada pihak keluarga yang diwakili orang tua laki-lakinya, Nahrawi disaksikan Kepala Desa Parampuan, BP3MI NTB, Kapolres Lombok Barat dan ribuan warga setempat.
Setelah penyerahan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yuda Nugraha. Peti jenazah Irma Lestari kemudian dishalatkan warga usai Shalat Ashar di Masjid Nurussholihin untuk selanjutnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Parampuan Barat, Desa Parampuan.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yuda Nugraha menyampaikan turut berbelasungkawa dan berduka cita atas nama Pemerintah Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Turki.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan berbela sungkawa dan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhumah," ujarnya.
Almarhumah Irma Lestari, kata Judha, merupakan salah satu korban dari empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat gempa bumi di Turki, Jumat (17/2/2023). Irma Lestari ditemukan meninggal dunia di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir, Turki.
Selain Irma Lestari juga terdapat korban lain yang meninggal yakni Ni Wayan Supini asal Bali.
"Sejak gempa terjadi, kita kehilangan kontak dengan Ibu Irma. Namun dengan kerja sama seluruh pihak, jenazah almarhumah dapat ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir, Turki. Dekat perbatasan dengan Suriah," katanya.
Ia mengatakan jenazah Irma Lestari dibawa untuk di makamkan di kampung halaman setelah menempuh perjalanan selama dua hari dari Turki menuju Jakarta dan dari Jakarta menuju Lombok.
"Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak sehingga jenazah almarhumah bisa di bawa pulang ke tanah air dan dikuburkan di kampung halamannya. Insya Allah, korban mati syahid karena menjadi korban dari bencana alam dan sedang mencari nafkah bagi keluarganya di Indonesia," katanya.
Sementara orang tua korban, Nahrawi menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kepulangannya jenazah puterinya untuk bisa dimakamkan di tanah kelahirannya di Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.
"Saya berterima kasih kepada pemerintah sehingga jenazah puteri kami bisa dikuburkan di kampung halaman," ujarnya.
Sebelumnya Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangan resminya , mengatakan jenazah Irma Lestari ditemukan bersamaan dengan jenazah Ni Wayan Supini asal Bali. Keduanya adalah korban yang ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir.
Almarhumah Irma Lestari dan Ni Wayan Supini merupakan PMI yang bekerja di Dyarbakir. Apartemen tempat mereka tinggal hancur total akibat gempa. Total terdapat 89 korban meninggal di apartemen tersebut.
Dubes menyebutkan terdapat sekitar 500 WNI yang berada di sekitar lokasi gempa bumi. Sebanyak 128 orang sudah berhasil dievakuasi oleh Tim KBRI Ankara. Sisanya dalam keadaan selamat, namun sudah mendapatkan tempat penampungan yang aman di sekitar wilayah gempa.
Sebanyak 10 WNI mengalami luka berat dan sudah ditangani oleh KBRI Ankara.
"Jumlah WNI yang meninggal dunia yang semula 2 orang menjadi 4 orang dengan ditemukan dua jenazah WNI ini," demikian Lalu Muhammad Iqbal.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan pelayat antar PMI korban gempa Turki ke pemakaman di Lombok