Johor Bahru (ANTARA) - Konsul Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru Sigit S Widiyanto mengatakan Universitas Terbuka (UT) menjadi jalan yang memunculkan usahawan baru dari kalangan pekerja migran di luar negeri.
“Saya rasa ini yang penting bagi kita, kenapa kita ikut UT, tentu agar kita dapat meningkatkan kapasitas kita sendiri,” kata Konjen Sigit di Johor Bahru, Minggu (9/4).
Ia menyampaikan harapannya bahwa, dalam masa yang serba digital saat ini, para pekerja migran yang menempuh pendidikan di UT dapat menerapkan ilmu serta nantinya bisa membuka usaha sendiri di Indonesia.
“Jadi teman-teman didorong melalui UT kita targetkan bisa melakukan usaha-usaha kecil yang nantinya bermanfaat,” ujar dia, ketika berbicara pada kegiatan Harlah ke-13 Universitas Terbuka Kelompok Belajar Johor (UT Pokjar Johor).
Ia mengingatkan bahwa seluruh ekonomi dunia rontok ketika krisis ekonomi 1998, namun Indonesia bertahan karena punya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Fasilitas itu yang membuat masyarakat Indonesia dapat bertahan, kata Sigit.
UMKM menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia, ujarnya.
Ia mendorong para peserta UT bisa mendorong kapasitas mereka, termasuk dengan mengikuti berbagai pelatihan dan mencari tahu cara mendapatkan modal usaha.
Saat ini, kata Sigit, Bank Himbara menyediakan banyak modal usaha atau kredit yang memungkinkan para pekerja migran mendapat akses untuk membuat usaha.
Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) UT Pokjar Johor Nur Yamsi Zakina mengatakan pihaknya sedang menyiapkan sejumlah kegiatan bagi rekan-rekan mahasiswa UT Pokjar Johor dalam upaya meningkatkan kapasitas mereka.
UT Pokjar Johor merupakan Universitas Terbuka pertama di luar negeri, dan menjadi tempat bagi banyak pekerja migran Indonesia di berbagai negara, termasuk di Johor Bahru, meneruskan pendidikan sambil bekerja.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konjen RI: UT sarana bagi pekerja migran untuk jadi pengusaha