Kuala Lumpur, (AntaraKL.Com) - Anggota parlemen Sungai Besar Malaysia Budiman Bin Moh Zohdi memprotes penembakan bot nelayan Malaysia yang dilakukan pihak Indonesia.
"Pada 18 Juli 2017 jam 12.30 sebuah bot nelayan Sekinchan bernomor SLFA melihat sebuah kapal yang dipercayai dari Indonesia masuk ke Perairan Malaysia," katanya di Kuala Lumpur, Sabtu.
Bot nelayan tersebut, ujar Budiman, telah dikejar oleh kapal Indonesia dan mereka meminta kapal SLFA 5099 untuk berhenti tetapi pihaknya tidak berhenti karena percaya masih di perairan Malaysia.
"Pihak Indonesia telah melepaskan beberapa tembakan ke atas bot SLFA 5099. Bekas tembakan terdapat dalam bot," katanya.
Budiman mengatakan pihaknya merasa sangat berduka dengan tindakan maritim Indonesia karena telah mengancam nyawa nelayan yang mencari ikan di Perairan Malaysia.
"Demi memastikan hubungan diplomatik yang harmoni antara Malaysia dan Indonesia kami mohon agar Indonesia menghormati aturan," katanya.
Budiman mengatakan setelah gagal menahan SLFA 5099 bot maritim tersebut kemudian menahan dua bot nelayan Sekinchan SLFA 4641 dan SLFA 4948 yang telah terdaftar di Jabatan Perikanan Malaysia.
"Informasi terakhir yang kami terima bot tersebut ditahan di Langsa Aceh," katanya.
Sementara itu terkait insiden tersebut Wakil Dubes KBRI Kuala Lumpur, mengatakan sebaiknya kita perlu memastikan duduk permasalahannya secara obyektif.
"Masing-masing pihak pastinya memiliki pandangan sesuai dengan pemahamannya. Isu mengenai perbatasan maritim sangat kompleks dan kedua negara masih merundingkannya.
Ridwan Chaidir
"Pada 18 Juli 2017 jam 12.30 sebuah bot nelayan Sekinchan bernomor SLFA melihat sebuah kapal yang dipercayai dari Indonesia masuk ke Perairan Malaysia," katanya di Kuala Lumpur, Sabtu.
Bot nelayan tersebut, ujar Budiman, telah dikejar oleh kapal Indonesia dan mereka meminta kapal SLFA 5099 untuk berhenti tetapi pihaknya tidak berhenti karena percaya masih di perairan Malaysia.
"Pihak Indonesia telah melepaskan beberapa tembakan ke atas bot SLFA 5099. Bekas tembakan terdapat dalam bot," katanya.
Budiman mengatakan pihaknya merasa sangat berduka dengan tindakan maritim Indonesia karena telah mengancam nyawa nelayan yang mencari ikan di Perairan Malaysia.
"Demi memastikan hubungan diplomatik yang harmoni antara Malaysia dan Indonesia kami mohon agar Indonesia menghormati aturan," katanya.
Budiman mengatakan setelah gagal menahan SLFA 5099 bot maritim tersebut kemudian menahan dua bot nelayan Sekinchan SLFA 4641 dan SLFA 4948 yang telah terdaftar di Jabatan Perikanan Malaysia.
"Informasi terakhir yang kami terima bot tersebut ditahan di Langsa Aceh," katanya.
Sementara itu terkait insiden tersebut Wakil Dubes KBRI Kuala Lumpur, mengatakan sebaiknya kita perlu memastikan duduk permasalahannya secara obyektif.
"Masing-masing pihak pastinya memiliki pandangan sesuai dengan pemahamannya. Isu mengenai perbatasan maritim sangat kompleks dan kedua negara masih merundingkannya.
Ridwan Chaidir