Kuala Lumpur (ANTARA) - Masyarakat di Malaysia memiliki tradisi tidak melewatkan untuk menyiapkan baju baru hingga rendang saat merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Cici, salah seorang penjual ketupat dan lemang di Kampung Baru, Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan rendang, ketupat dan lemang harus ada di setiap perayaan Idul Fitri.

Sehari sebelum hari raya, biasanya masyarakat akan memastikan semua itu dapat terhidang di rumah mereka.

Meski demikian, menurut Cici, hidangan di setiap negeri juga berbeda-beda. Seperti di Johor, memang yang harus ada ketupat dan kuah lodeh, sedangkan di Kuala Lumpur hidangan yang wajib ada ketupat, lemang, pulut dan rendang.

Sedangkan warga negara Indonesia (WNI) asal Lamongan Listinafia yang menikah dengan warga Malaysia mengatakan dirinya pun juga biasanya menyiapkan sajian istimewa untuk Idul Fitri.

Rendang, lodeh, telur dan tahu, ikan sarden menjadi menu yang ia siapkan setiap kali mendekati hari raya Idul Fitri. Opor tidak ada dalam menu hari raya, karena sudah diganti dengan ikan sarden.

“Bosan selalu ayam, karena sehari-hari anak-anak mintanya ayam. Jadi kita bedakan lah saat hari raya,” kata ibu dua anak itu.

  Penjual kue kering di Jalan Tuanku Abdul Rahman di Kuala Lumpur, Kamis (20/4/2023). (ANTARA/Virna P Setyorini)


Makanan selalu menjadi hal utama yang ia siapkan setiap kali menjelang Idul Fitri. Sedangkan pakaian baru tidaklah terlalu mendesak buat keluarganya.

Berbeda dengan WNI asal Sumatera Barat Wiffy Zalina Putri yang biasanya menyiapkan baju Lebaran bersama-sama keluarganya. Warnanya diseragamkan untuk setiap keluarga, namun dibedakan dengan keluarga kerabat lainnya.

“Jadi saat foto keluarga besar itu jadi tahu yang baju warna ini berarti keluarga sini. Kalau warna bajunya sudah beda lagi ya berarti itu keluarga yang kerabat lain,” ujar dia.

Selain baju baru, menurut dia, biasanya mereka juga beli perabot baru, entah itu furnitur atau barang elektronik.
 

“Jadi tradisinya sama dengan di Indonesia. Kalau Lebaran itu musti ada saja yang baru di dalam rumah,” ujar dia.

Para tetangganya yang orang Malaysia juga melakukan yang sama, menyiapkan baju baru, memasang ornamen ketupat atau semacam kartu ucapan Lebaran untuk ditempelkan di dinding rumah mereka, kata dia. 

Selain juga memasang lampu pelita atau digantikan dengan lampu kerlap-kerlip yang akan tampak ramai saat malam tiba, katanya menambahkan. 

Hal senada Nur Yamsi Zakina sampaikan. Ada beberapa hal wajib yang mereka siapkan, khususnya makanan. Mereka akan membuatnya sendiri untuk Hari Raya Idul Fitri dan dibagikan ke sanak saudara di kampung halaman. 

Selain makanan seperti lemang dan rendang yang wajib ada, menurut pekerja migran Indonesia asal Banyuwangi yang lama bekerja di Johor ini, baju baru khas Melayu seperti baju kurung bagi kaum hawa juga wajib ada untuk dikenakan di kampung halaman. 

Majikan tempat dirinya bekerja paruh waktu saat Lebaran tahun lalu, menurut dia, bahkan menyiapkan moruku dan butter cake sendiri untuk dibagikan di kampung halaman. 

Malam takbiran di Kuala Lumpur, khususnya di ruas jalan protokol seperti Jalan Tun Razak yang saat Ramadhan selalu menjadi pusat kemacetan terutama sore hari, sudah terasa lebih sepi karena ditinggal mudik penggunanya ke kampung halaman. 
  Penjual pakaian menawarkan dagangannya dengan pengeras suara di Jalan Tuanku Abdul Rahman di Kuala Lumpur, Kamis (20/4/2023). (ANTARA/Virna P Setyorini)


Namun demikian, suara petasan atau kembang api terdengar di mana-mana, bahkan saat matahari masih bersinar terang di atas kepala. Suara petasan berlanjut terdengar lebih ramai saat malam tiba. 

Selain di masjid-masjid, takbir menyambut hari raya juga tayang di stasiun televisi. Beberapa pejabat pemerintahan seperti Wakil Perdana Menteri dan Menteri ada juga yang melakukan takbir di stasiun televisi, sekaligus menyampaikan ucapan selamat berhari raya. 

Kepadatan lalu lintas justru semakin terasa di sekitar Jalan Tuanku Abdul Rahman (TAR) beberapa hari terakhir di bulan Ramadhan. Tenda penjual kue kering dan pakaian bermunculan di trotoar di beberapa bagian jalan tersebut, terutama yang berdekatan dengan Pasar Chow Kit. 

Sejumlah kebiasaan yang ada di Malaysia memang serupa dengan apa yang WNI lakukan di Indonesia, sehingga kedekatan sebagai masyarakat ASEAN dengan tradisi yang sama tercipta.

Itu semua menjadi modal untuk masyarakat ASEAN menjadikan kawasan sebagai pusat pertumbuhan dunia, sebagaimana tema Kekuatan ASEAN Indonesia 2023, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rendang hingga baju baru tak terlewatkan saat Idul Fitri di Malaysia

Pewarta : Virna P Setyorini
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025