Batam (ANTARA) - Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) Johor Bahru, Malaysia, berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Kepulauan Riau, terkait potensi terjadinya perpindahan pemilih di dua tempat pemungutan suara (TPS) saat Pemilu Serentak 2024.
Ketua PPLN Johor Bahru Ardiyansyah di Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat, mengatakan koordinasi itu perlu dilakukan guna mengantisipasi adanya pemilih yang dua kali memberikan hak suara pada Pemilu 2024.
"Jadi, potensi-potensi ada perpindahan pemilih setelah memilih di Johor Bahru dan perpindahan memilih di sini (Kota Batam). Maka dari itu, kami berkoordinasi supaya tidak terjadi hal-hal yang demikian," kata Ardiyansyah saat berkunjung di Kantor KPU Batam, Kepulauan Riau, Jumat.
Menurut dia, potensi seorang pemilih memberikan hak pilih di dua TPS berbeda, yakni di Kota Batam dan di Johor Bahru, Malaysia, itu bisa terjadi; karena pemungutan suara Pemilu 2024 di luar negeri lebih dulu digelar dari pada di Indonesia.
"Karena pemilihan di luar negeri itu sangat berbeda dengan di dalam negeri. Pemilihan di luar negeri itu ada sembilan hari sebelum pemilihan secara langsung seperti di Indonesia, yakni pada tanggal 11 Februari 2024, dan pemilihan dengan menggunakan kotak suara keliling, namanya, itu tanggal 5 sampai 13 Februari 2024," jelasnya.
Selain itu, potensi memilih ganda baik di dalam maupun di luar negeri itu bisa terjadi karena banyak warga negara Indonesia (WNI) melakukan mobilitas ke Johor Bahru melalui Batam.
"Dilihat dari banyaknya WNI yang datang ke Johor Bahru, itu banyak yang datangnya dari Batam. Pakai kapal feri saja satu hari itu bisa puluhan kapal yang datang ke Johor Bahru," tambah Ardiyansyah.
Oleh karena itu, PPLN Johor Bahru sepakat dengan KPU Kota Batam untuk saling bertukar informasi terkait data pemilih tersebut ke depannya.
Berdasarkan data PPLN Johor Bahru, sebanyak 119.491 WNI masuk dalam daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) di wilayah kerja PPLN Johor Bahru, yaitu Negeri Johor, Melaka, Negeri Sembilan, dan Pahang.
Dari jumlah tersebut, 70.979 pemilih diantara berjenis kelamin laki-laki dan 48.512 sisanya berupa perempuan. Seluruh data DPTLN Johor Bahru telah diunggah ke dalam Sistem Data Pemilih (Sidalih) KPU RI.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Batam Mawardi mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan PPLN Johor Bahru terkait hal tersebut.
"Kami akan terus melakukan koordinasi dengan PPLN di Johor; karena ini dinamikanya tinggi, ya, tentunya kami tidak bisa sembarangan untuk melakukan ini," ujar Mawardi.
Ketua PPLN Johor Bahru Ardiyansyah di Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat, mengatakan koordinasi itu perlu dilakukan guna mengantisipasi adanya pemilih yang dua kali memberikan hak suara pada Pemilu 2024.
"Jadi, potensi-potensi ada perpindahan pemilih setelah memilih di Johor Bahru dan perpindahan memilih di sini (Kota Batam). Maka dari itu, kami berkoordinasi supaya tidak terjadi hal-hal yang demikian," kata Ardiyansyah saat berkunjung di Kantor KPU Batam, Kepulauan Riau, Jumat.
Menurut dia, potensi seorang pemilih memberikan hak pilih di dua TPS berbeda, yakni di Kota Batam dan di Johor Bahru, Malaysia, itu bisa terjadi; karena pemungutan suara Pemilu 2024 di luar negeri lebih dulu digelar dari pada di Indonesia.
"Karena pemilihan di luar negeri itu sangat berbeda dengan di dalam negeri. Pemilihan di luar negeri itu ada sembilan hari sebelum pemilihan secara langsung seperti di Indonesia, yakni pada tanggal 11 Februari 2024, dan pemilihan dengan menggunakan kotak suara keliling, namanya, itu tanggal 5 sampai 13 Februari 2024," jelasnya.
Selain itu, potensi memilih ganda baik di dalam maupun di luar negeri itu bisa terjadi karena banyak warga negara Indonesia (WNI) melakukan mobilitas ke Johor Bahru melalui Batam.
"Dilihat dari banyaknya WNI yang datang ke Johor Bahru, itu banyak yang datangnya dari Batam. Pakai kapal feri saja satu hari itu bisa puluhan kapal yang datang ke Johor Bahru," tambah Ardiyansyah.
Oleh karena itu, PPLN Johor Bahru sepakat dengan KPU Kota Batam untuk saling bertukar informasi terkait data pemilih tersebut ke depannya.
Berdasarkan data PPLN Johor Bahru, sebanyak 119.491 WNI masuk dalam daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) di wilayah kerja PPLN Johor Bahru, yaitu Negeri Johor, Melaka, Negeri Sembilan, dan Pahang.
Dari jumlah tersebut, 70.979 pemilih diantara berjenis kelamin laki-laki dan 48.512 sisanya berupa perempuan. Seluruh data DPTLN Johor Bahru telah diunggah ke dalam Sistem Data Pemilih (Sidalih) KPU RI.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Batam Mawardi mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan PPLN Johor Bahru terkait hal tersebut.
"Kami akan terus melakukan koordinasi dengan PPLN di Johor; karena ini dinamikanya tinggi, ya, tentunya kami tidak bisa sembarangan untuk melakukan ini," ujar Mawardi.