Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa daya saing Indonesia masih tertinggal jauh dengan total jaringan jalan tol yang terbangun mencapai 2.800 kilometer (km) jika dibandingkan dengan China.
Presiden juga mengatakan bahwa di bawah pemerintahannya, jalan tol yang sudah terbangun mencapai 2.040 kilometer, kemudian ditambah jalan tol sebelum pemerintahannya, yakni 780 kilometer.
"Artinya baru 2.800 kilometer yang dimiliki Indonesia jalan tol. RRT sudah memiliki 280 ribu kilometer. Kita 2.800 (km) di sana 280 ribu kilometer," kata Presiden Jokowi seusai meresmikan Jalan Tol Indralaya dan Jalan Layang Patih Galum di Kota Palembang, Sumatera Selatan, yang disaksikan melalui tayangan video di Jakarta, Kamis.
Menurut Kepala Negara, panjang jalan tol di Indonesia menunjukkan daya saing atau "competitiveness" masih jauh tertinggal dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok).
"Betapa masih sangat jauhnya daya saing kita, 'competitiveness' kita. Itu yang ingin kita kejar agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," kata Presiden.
Di Pulau Sumatera sendiri, Pemerintah berencana membangun Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.800 kilometer, termasuk untuk tulang punggung atau "backbone" JTTS sepanjang 1.800 kilometer.
Ia juga mengungkapkan tokoh masyarakat hingga tokoh agama di Sumatera Selatan menceritakan waktu tempuh dari Palembang ke Lampung sebelumnya bisa membutuhkan waktu 10-12 jam perjalanan.
Dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera, waktu tempuh dari Palembang-Lampung menjadi lebih singkat, yakni sekitar 3,5 jam.
"Kita harapkan dengan pembangunan ini akan ada kecepatan mobilitas barang dan jasa, sehingga daya saing kita menjadi semakin baik," kata Presiden.
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer. Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Jalan Tol Indralaya-Prabumulih sudah beroperasi tanpa tarif sejak 30 Agustus 2023.
Jalan tol yang dikelola PT Hutama Karya (Persero) itu dapat memangkas waktu tempuh kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih.
Jalan Tol Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim yang memiliki total panjang sekitar 119 kilometer.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden sebut daya saing RI masih jauh dengan tol terbangun 2.800 km
Presiden juga mengatakan bahwa di bawah pemerintahannya, jalan tol yang sudah terbangun mencapai 2.040 kilometer, kemudian ditambah jalan tol sebelum pemerintahannya, yakni 780 kilometer.
"Artinya baru 2.800 kilometer yang dimiliki Indonesia jalan tol. RRT sudah memiliki 280 ribu kilometer. Kita 2.800 (km) di sana 280 ribu kilometer," kata Presiden Jokowi seusai meresmikan Jalan Tol Indralaya dan Jalan Layang Patih Galum di Kota Palembang, Sumatera Selatan, yang disaksikan melalui tayangan video di Jakarta, Kamis.
Menurut Kepala Negara, panjang jalan tol di Indonesia menunjukkan daya saing atau "competitiveness" masih jauh tertinggal dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok).
"Betapa masih sangat jauhnya daya saing kita, 'competitiveness' kita. Itu yang ingin kita kejar agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," kata Presiden.
Di Pulau Sumatera sendiri, Pemerintah berencana membangun Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.800 kilometer, termasuk untuk tulang punggung atau "backbone" JTTS sepanjang 1.800 kilometer.
Ia juga mengungkapkan tokoh masyarakat hingga tokoh agama di Sumatera Selatan menceritakan waktu tempuh dari Palembang ke Lampung sebelumnya bisa membutuhkan waktu 10-12 jam perjalanan.
Dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera, waktu tempuh dari Palembang-Lampung menjadi lebih singkat, yakni sekitar 3,5 jam.
"Kita harapkan dengan pembangunan ini akan ada kecepatan mobilitas barang dan jasa, sehingga daya saing kita menjadi semakin baik," kata Presiden.
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer. Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Jalan Tol Indralaya-Prabumulih sudah beroperasi tanpa tarif sejak 30 Agustus 2023.
Jalan tol yang dikelola PT Hutama Karya (Persero) itu dapat memangkas waktu tempuh kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih.
Jalan Tol Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim yang memiliki total panjang sekitar 119 kilometer.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden sebut daya saing RI masih jauh dengan tol terbangun 2.800 km