Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan sebanyak enam negara berminat untuk mendukung terwujudnya kota cerdas (smart city) di IKN.
"Negara-negara yang telah mengajukan letter of intent (LOI) untuk mendukung kota cerdas di IKN ada dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, Republik Rakyat Tiongkok, Jerman, dan Finlandia," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam media briefing daring, di Jakarta, Jumat.
Agung mengatakan bahwa apa yang dibutuhkan dari para investor internasional tersebut adalah teknologi untuk membangun kota cerdas di Nusantara.
"Namun sekali lagi semua (investor asing) ini harus mengikuti prosedur seleksi sesuai kualifikasi yang dibutuhkan IKN," katanya.
Menurutnya pula, tentunya seiring dengan perkembangan IKN nanti, maka peran investor-investor asing akan semakin nyata terwujud setelah proses seleksi terjadi dan menghasilkan pemenang dengan proses tata kelola yang baik (good governance).
Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan agenda besar yang mengedepankan pendekatan inovatif. Konsep kota cerdas memiliki peranan penting dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, tidak hanya menciptakan lingkungan yang efisien, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan kualitas hidup.
Kota cerdas mengintegrasikan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan potensi lingkungan hijau, mendukung pertumbuhan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.
Dalam konteks ibu kota baru, menerapkan konsep kota cerdas tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga menciptakan ekosistem yang memadukan teknologi untuk mencapai pembangunan yang holistik dan inklusif yang menjadi esensial dalam merancang ibu kota yang modern dan berkelanjutan.
IKN merupakan ibu kota dengan prinsip kota layak huni yang menyediakan berbagai komponen perkotaan yang menjamin kualitas hidup yang baik, seperti air dan udara yang sehat, tata kota yang teratur, aksesibilitas yang baik, serta kondisi perkotaan yang aman dan nyaman.
Selain itu, IKN juga dibangun agar memiliki identitas budaya yang kuat, alam yang asri, dan ruang publik terbuka bagi kegiatan ekspresi warganya, sehingga diharapkan menjadikan kota ini dicintai warganya. Oleh karena itu, landasan kota cerdas memiliki peran esensial.
Sistem informasi berbasis teknologi menjadi alat utama untuk mendorong efisiensi layanan kota, pengelolaan sumber daya, dan keamanan warga. Penerapan inovasi teknologi juga turut memastikan terciptanya inklusi digital dan keterlibatan warga. Dengan mengintegrasikan teknologi dalam setiap aspek perkotaan, kehidupan warga IKN akan menjadi lebih mudah, aman, tangguh, dan berkelanjutan, yang akhirnya bermuara pada warga yang bahagia.
Baca juga: OIKN: Pengembangan "Smart City" IKN butuh Rp446 miliar pada 2024
Baca juga: OIKN: Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara jadi acuan pembangunan IKN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OIKN sebut enam negara berminat mendukung kota cerdas di IKN
"Negara-negara yang telah mengajukan letter of intent (LOI) untuk mendukung kota cerdas di IKN ada dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, Republik Rakyat Tiongkok, Jerman, dan Finlandia," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam media briefing daring, di Jakarta, Jumat.
Agung mengatakan bahwa apa yang dibutuhkan dari para investor internasional tersebut adalah teknologi untuk membangun kota cerdas di Nusantara.
"Namun sekali lagi semua (investor asing) ini harus mengikuti prosedur seleksi sesuai kualifikasi yang dibutuhkan IKN," katanya.
Menurutnya pula, tentunya seiring dengan perkembangan IKN nanti, maka peran investor-investor asing akan semakin nyata terwujud setelah proses seleksi terjadi dan menghasilkan pemenang dengan proses tata kelola yang baik (good governance).
Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan agenda besar yang mengedepankan pendekatan inovatif. Konsep kota cerdas memiliki peranan penting dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, tidak hanya menciptakan lingkungan yang efisien, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan kualitas hidup.
Kota cerdas mengintegrasikan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan potensi lingkungan hijau, mendukung pertumbuhan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.
Dalam konteks ibu kota baru, menerapkan konsep kota cerdas tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga menciptakan ekosistem yang memadukan teknologi untuk mencapai pembangunan yang holistik dan inklusif yang menjadi esensial dalam merancang ibu kota yang modern dan berkelanjutan.
IKN merupakan ibu kota dengan prinsip kota layak huni yang menyediakan berbagai komponen perkotaan yang menjamin kualitas hidup yang baik, seperti air dan udara yang sehat, tata kota yang teratur, aksesibilitas yang baik, serta kondisi perkotaan yang aman dan nyaman.
Selain itu, IKN juga dibangun agar memiliki identitas budaya yang kuat, alam yang asri, dan ruang publik terbuka bagi kegiatan ekspresi warganya, sehingga diharapkan menjadikan kota ini dicintai warganya. Oleh karena itu, landasan kota cerdas memiliki peran esensial.
Sistem informasi berbasis teknologi menjadi alat utama untuk mendorong efisiensi layanan kota, pengelolaan sumber daya, dan keamanan warga. Penerapan inovasi teknologi juga turut memastikan terciptanya inklusi digital dan keterlibatan warga. Dengan mengintegrasikan teknologi dalam setiap aspek perkotaan, kehidupan warga IKN akan menjadi lebih mudah, aman, tangguh, dan berkelanjutan, yang akhirnya bermuara pada warga yang bahagia.
Baca juga: OIKN: Pengembangan "Smart City" IKN butuh Rp446 miliar pada 2024
Baca juga: OIKN: Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara jadi acuan pembangunan IKN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OIKN sebut enam negara berminat mendukung kota cerdas di IKN