Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mendorong kolaborasi negara-negara anggota ASEAN untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif di tengah tantangan digitalisasi yang kompleks.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba menyampaikan, rekomendasi tindakan yang disajikan dalam Tinjauan Jangka Menengah ASEAN Digital Masterplan (ADM) 2025 memungkinkan ekosistem digital yang inklusif dan terpercaya tumbuh dan berkembang di seluruh negara anggota ASEAN.

"Membangun ASEAN digital yang inklusif membutuhkan daya tahan, keuletan, dan perhatian. Namun, yang terpenting kolaborasi yang teguh, saling mendukung, dan tekad untuk tidak meninggalkan siapa pun," katanya dalam 4th ASEAN Digital Ministers Meeting 2024: Building Inclusive and Trusted Digital Communities yang berlangsung di Singapura, Kamis (1/2).

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat, Mira dalam pertemuan itu menyampaikan bahwa ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) berpotensi melipatgandakan nilai ekonomi digital kawasan dari 1 triliun dolar AS atau Rp15,6 triliun menjadi 2 triliun dolar AS atau Rp31 triliun pada tahun 2030.

"Prospek yang menjanjikan ini harus dimanfaatkan secara strategis, untuk memungkinkan percepatan pertumbuhan baik bagi ASEAN maupun negara-negara anggotanya," katanya.

The 4th ASEAN Digital Ministers Meeting 2024 membahas isu-isu prioritas dalam pengembangan digitalisasi di kawasan ASEAN, seperti tata kelola Artificial Intelligence (AI), aliran data lintas batas, dan keamanan siber.



Dalam menghadapi tantangan digitalisasi yang kompleks, Mira menyampaikan, Pemerintah Indonesia mengupayakan disrupsi teknologi tidak berpotensi memperburuk kesenjangan dengan menyediakan konektivitas digital yang mudah diakses, terjangkau, dan andal serta mengembangkan literasi dan keterampilan digital.

Selain itu, ia melanjutkan, pemerintah menjaga ruang digital yang aman dan produktif, membangun tata kelola data yang adil dan transparan, serta melindungi masyarakat dari penyalahgunaan teknologi.

Dia mengatakan bahwa Indonesia sudah meluncurkan Satelit Indonesia Raya (SATRIA)-1 untuk memperluas jangkauan konektivitas digital ke daerah-daerah terpencil pada 2023.

"Indonesia berpandangan bahwa teknologi digital harus menjadi jembatan dua arah yang dapat diakses oleh semua orang," katanya.

Guna menumbuhkan ekosistem digital yang inklusif dan terpercaya, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi pada 2022 hingga Revisi Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak yang mengakses sistem elektronik.

"Sebulan yang lalu, Indonesia meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045, sebuah inisiatif yang mencakup strategi Indonesia menuju masa depan digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan," demikian Mira Tayyiba.
 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dorong kolaborasi ASEAN wujudkan ekosistem digital inklusif

Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2024