Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia mengecam serangan yang menyasar bangunan Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang telah mengakibatkan beberapa kematian dan mencederai lainnya.
Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan tindakan sengaja menyasar premis diplomatik itu adalah jelas melanggar hukum internasional dan praktik diplomatik.
Karena itu, Wisma Putra mengatakan Malaysia menyerukan semua pihak yang terlibat untuk mematuhi hukum internasional dan menghormati premis diplomatik sebagai kawasan mutlak bagi sebuah negara.
Insiden itu telah memberikan pertanda bahwa perlu adanya dialog untuk meredakan konflik di kawasan itu.
Malaysia menekankan kepentingan penyelidikan menyeluruh dilakukan terhadap serangan itu dan mendesak semua pihak menghindari provokasi apapun yang dapat meningkatkan ketegangan.
Pada kesempatan yang sama, Wisma Putra mengatakan Malaysia menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban dan keluarga yang terlibat dalam tragedi tersebut, selain juga mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terluka.
Seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, Senin (1/4).
Komandan Senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon Jenderal Mohammad Reza Zahedi, wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya tewas dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.
Pernyataan sayap hubungan masyarakat IRGC mengatakan Israel melakukan serangan tersebut “menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki saat melawan kelompok perlawanan Palestina”. Serangan Israel terus berlangsung di Jalur Gaza, dan telah menewaskan lebih dari 32.800 orang, yang sebagian besar merupakan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia kecam serangan menyasar Konsulat Iran di Suriah
Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan tindakan sengaja menyasar premis diplomatik itu adalah jelas melanggar hukum internasional dan praktik diplomatik.
Karena itu, Wisma Putra mengatakan Malaysia menyerukan semua pihak yang terlibat untuk mematuhi hukum internasional dan menghormati premis diplomatik sebagai kawasan mutlak bagi sebuah negara.
Insiden itu telah memberikan pertanda bahwa perlu adanya dialog untuk meredakan konflik di kawasan itu.
Malaysia menekankan kepentingan penyelidikan menyeluruh dilakukan terhadap serangan itu dan mendesak semua pihak menghindari provokasi apapun yang dapat meningkatkan ketegangan.
Pada kesempatan yang sama, Wisma Putra mengatakan Malaysia menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban dan keluarga yang terlibat dalam tragedi tersebut, selain juga mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terluka.
Seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, Senin (1/4).
Komandan Senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon Jenderal Mohammad Reza Zahedi, wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya tewas dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.
Pernyataan sayap hubungan masyarakat IRGC mengatakan Israel melakukan serangan tersebut “menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki saat melawan kelompok perlawanan Palestina”. Serangan Israel terus berlangsung di Jalur Gaza, dan telah menewaskan lebih dari 32.800 orang, yang sebagian besar merupakan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia kecam serangan menyasar Konsulat Iran di Suriah