Kapuas Hulu (ANTARA) - Akses jalan nasional di Desa Sungai Abau Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tertimbun tanah longsor, akibatnya jalan penghubung ibu kota kabupaten ke perbatasan Indonesia dengan Malaysia tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.
"Ada empat titik ruas jalan nasional yang terdampak tanah longsor termasuk di Bukit Genting Lanjak untuk saat ini tidak bisa dilalui kendaraan," kata Camat Barang Lupar Aleksius Bulin, menghubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Bulin menjelaskan lokasi tanah longsor terjadi di empat titik yaitu di sekitar Batu Ancau, Simpang Sungai Iring atau tempat perkuburan Sungai Sedik, daerah Lubang Landak dan sekitaran Bukit Genting Lanjak.
Menurutnya, kejadian tanah longsor itu diperkirakan terjadi pada malam hari akibat curah hujan yang cukup tinggi.
"Timbunan tanah longsor itu memang menutupi semua badan jalan di empat titik," katanya.
Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Kondisi tanah longsor yang menimbun ruas jalan nasional di Desa Sungai Abau Kecamatan Batang Lupar perbatasan Indonesia-Malaysia, di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (11/04/2024). ANTARA/HO-Camat Batang Lupar. (Teofilusianto Timotius)
Camat Batang Lupar itu mengimbau kepada masyarakat penggunaan atau pengendara agar untuk sementara tidak memaksakan diri pergi ke arah perbatasan tepatnya di sekitar lokasi tanah longsor, karena akses jalan sama sekali belum bisa dilalui.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan mengatakan peristiwa tanah longsor tersebut sudah dilaporkan ke Satgas Provinsi Kalimantan Barat yang menangani bencana alam serta ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kapuas Hulu.
"Atas laporan dari Pak Camat dan Kades kami tindaklanjuti melaporkan ke Satgas Batingsor Kalbar dan juga ke Dinas PUPR Kapuas Hulu," katanya.
Gunawan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan selalu waspada dengan kejadian tersebut, terutama bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Intensitas curah hujan saat ini cukup tinggi rawan terjadi banjir, tanah longsor dan juga angin puting beliung," katanya.
"Ada empat titik ruas jalan nasional yang terdampak tanah longsor termasuk di Bukit Genting Lanjak untuk saat ini tidak bisa dilalui kendaraan," kata Camat Barang Lupar Aleksius Bulin, menghubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Bulin menjelaskan lokasi tanah longsor terjadi di empat titik yaitu di sekitar Batu Ancau, Simpang Sungai Iring atau tempat perkuburan Sungai Sedik, daerah Lubang Landak dan sekitaran Bukit Genting Lanjak.
Menurutnya, kejadian tanah longsor itu diperkirakan terjadi pada malam hari akibat curah hujan yang cukup tinggi.
"Timbunan tanah longsor itu memang menutupi semua badan jalan di empat titik," katanya.
Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Camat Batang Lupar itu mengimbau kepada masyarakat penggunaan atau pengendara agar untuk sementara tidak memaksakan diri pergi ke arah perbatasan tepatnya di sekitar lokasi tanah longsor, karena akses jalan sama sekali belum bisa dilalui.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan mengatakan peristiwa tanah longsor tersebut sudah dilaporkan ke Satgas Provinsi Kalimantan Barat yang menangani bencana alam serta ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kapuas Hulu.
"Atas laporan dari Pak Camat dan Kades kami tindaklanjuti melaporkan ke Satgas Batingsor Kalbar dan juga ke Dinas PUPR Kapuas Hulu," katanya.
Gunawan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan selalu waspada dengan kejadian tersebut, terutama bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Intensitas curah hujan saat ini cukup tinggi rawan terjadi banjir, tanah longsor dan juga angin puting beliung," katanya.