Jakarta (ANTARA) - Film "Tuhan Izinkan Aku Berdosa" dari perspektif para pemainnya menghadirkan cerita yang lebih dari sekadar hiburan, karena dianggap menjadi karya jujur soal kehidupan yang belum pernah diangkat sebelumnya.
Andri Mashadi, salah satu aktor dalam film tersebut menyatakan bahwa film yang dimainkannya mengisahkan perjalanan Kiran, seorang perempuan yang berhadapan dengan berbagai masalah dalam hidupnya. Cerita tersebut melibatkan cinta, pengkhianatan, agama, dan politik, semuanya disajikan secara menyeluruh.
Baginya, karya tersebut adalah bentuk kejujuran dalam film yang dekat dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi bentuk “speak up” atas isu-isu tabu yang seringkali dihindari dalam percakapan masyarakat.
“Jadi, seneng banget ada film “Tuhan Izinkan Aku Berdosa”, terima kasih buat Mas Hanung dan semua yang berani angkat film ini, menurut saya ini udah menjadi nilai plus sendiri yang belum ada di film-film lain, tentang isu-isu yang diangkat,” kata Andri saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center di Pasar Baru, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Aghniny Haque sebagai pemeran utama film “Tuhan Izinkan Aku Berdosa”, menyampaikan hal yang sama bahwa film yang ia bintangi tersebut berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Terlebih, ia menyoroti dialog Kiran dalam trailer film yang mencerminkan keinginan untuk mencintai Tuhan tanpa takut akan neraka atau hadiah surgawi yang dianggap berkenaan juga dengan kebanyakan orang.
Baginya, film ini berfungsi sebagai panggung terbuka soal stereotip yang ada, dengan harapan bahwa kisah Kiran dapat menjadi pelajaran dan pemicu perubahan bagi penontonnya.
“Mudah-mudahan kisah Kiran di luar sana bisa menjadi pelajaran buat semuanya dan bisa jadi perubahan,” ungkap Aghniny.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Tuhan Izinkan Aku Berdosa" jadi karya jujur soal kehidupan
Andri Mashadi, salah satu aktor dalam film tersebut menyatakan bahwa film yang dimainkannya mengisahkan perjalanan Kiran, seorang perempuan yang berhadapan dengan berbagai masalah dalam hidupnya. Cerita tersebut melibatkan cinta, pengkhianatan, agama, dan politik, semuanya disajikan secara menyeluruh.
Baginya, karya tersebut adalah bentuk kejujuran dalam film yang dekat dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi bentuk “speak up” atas isu-isu tabu yang seringkali dihindari dalam percakapan masyarakat.
“Jadi, seneng banget ada film “Tuhan Izinkan Aku Berdosa”, terima kasih buat Mas Hanung dan semua yang berani angkat film ini, menurut saya ini udah menjadi nilai plus sendiri yang belum ada di film-film lain, tentang isu-isu yang diangkat,” kata Andri saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center di Pasar Baru, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Aghniny Haque sebagai pemeran utama film “Tuhan Izinkan Aku Berdosa”, menyampaikan hal yang sama bahwa film yang ia bintangi tersebut berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Terlebih, ia menyoroti dialog Kiran dalam trailer film yang mencerminkan keinginan untuk mencintai Tuhan tanpa takut akan neraka atau hadiah surgawi yang dianggap berkenaan juga dengan kebanyakan orang.
Baginya, film ini berfungsi sebagai panggung terbuka soal stereotip yang ada, dengan harapan bahwa kisah Kiran dapat menjadi pelajaran dan pemicu perubahan bagi penontonnya.
“Mudah-mudahan kisah Kiran di luar sana bisa menjadi pelajaran buat semuanya dan bisa jadi perubahan,” ungkap Aghniny.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Tuhan Izinkan Aku Berdosa" jadi karya jujur soal kehidupan