Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia bersiap menghadapi Muson Barat Daya (MBD) sejak 17 Mei 2024 yang diperkirakan akan membawa cuaca yang lebih kering dan sebagian besar negara bagian akan mengalami lebih banyak hari tanpa hujan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia NADMA dalam siaran pers dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, mengatakan lembaga teknis dan tanggap bencana telah bersiap menghadapi MBD.
Untuk manajemen dan operasi yang efektif dalam menghadapi dampak Muson Barat Daya, pemerintah Malaysia melalui Dana Perwalian Bencana Nasional (KWABBN) yang akan dikelola badan itu akan menyetujui menyediakan alokasi dana sebesar 10 juta ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp33,9 miliar yang dapat digunakan negara bagian dan lembaga-lembaga tanggap darurat.
Departemen Meteorologi Malaysia (MET), menurut NADMA, telah menginformasikan bahwa MBD kali ini akan membawa cuaca yang lebih kering, dan kebanyakan negara bagian akan mengalami hari tanpa hujan. Sekiranya kondisi itu berkepanjangan, akan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, persediaan air, kebakaran hutan atar belukar, kabut asap atau sebu dan turunnya hasil panen.
Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia (JBPM), menurut siaran pers itu, telah menyiapkan logistik dan 23.566 anggota untuk digerakkan guna menghadapi kebakaran lahan, di antaranya pesawat pengebom air, kapal tanker air, kapal penyelamat kebakaran, pompa angkut dan pengoperasian menara observasi.
Sedangkan Departemen Lingkungan Hidup Malaysia (JAS) akan membuat patroli darat dan udara menggunakan drone dan mengaktifkan infrastruktur pencegahan kebakaran tanah gambut seperti sumur tiup (108), pembatas drainase (305), peziometer (96), menara observasi (6) dan waduk (15).
Menurut NADMA, sejak 1 Januari hingga 30 April 2024 sebanyak 2.030 kasus pembakaran lahan terbuka diselidiki oleh JAS. Sebanyak 100 surat denda bernilai RM200 ribu atau Rp679 juta telah serta 56 instruksi pemberitahuan.
Sedangkan Departemen Mineral dan Geosains (JMG) menyediakan sumber air alternatif yakni sumber air bawah tanah sebanyak 640 sumur aktif domestik dan 104 sumur untuk pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan gambut dan hutan dengan total kapasitas 176,1 juta liter per hari.
Sementara itu, untuk mengurangi penyakit berkaitan dengan gelombang panas ke tahap yang minimum, menurut NADMA, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melakukan pemantauan penyakit berkaitan dengan gelombang panas sejak Minggu Epidemiologi (ME) 1/2024.
Siaran pers itu menyebutkan operasi pembenihan awan akan dilakukan apabila diperlukan setelah mendapat pendapat dari MET Malaysia serta ketersediaan pesawat Angkatan Udara Kerajaan Malaysia. Selain itu, NADMA mengimbau masyarakat berhemat air serta tidak melakukan pembakaran lahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia bersiap hadapi Muson Barat Daya dengan cuaca lebih kering
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia NADMA dalam siaran pers dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, mengatakan lembaga teknis dan tanggap bencana telah bersiap menghadapi MBD.
Untuk manajemen dan operasi yang efektif dalam menghadapi dampak Muson Barat Daya, pemerintah Malaysia melalui Dana Perwalian Bencana Nasional (KWABBN) yang akan dikelola badan itu akan menyetujui menyediakan alokasi dana sebesar 10 juta ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp33,9 miliar yang dapat digunakan negara bagian dan lembaga-lembaga tanggap darurat.
Departemen Meteorologi Malaysia (MET), menurut NADMA, telah menginformasikan bahwa MBD kali ini akan membawa cuaca yang lebih kering, dan kebanyakan negara bagian akan mengalami hari tanpa hujan. Sekiranya kondisi itu berkepanjangan, akan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, persediaan air, kebakaran hutan atar belukar, kabut asap atau sebu dan turunnya hasil panen.
Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia (JBPM), menurut siaran pers itu, telah menyiapkan logistik dan 23.566 anggota untuk digerakkan guna menghadapi kebakaran lahan, di antaranya pesawat pengebom air, kapal tanker air, kapal penyelamat kebakaran, pompa angkut dan pengoperasian menara observasi.
Sedangkan Departemen Lingkungan Hidup Malaysia (JAS) akan membuat patroli darat dan udara menggunakan drone dan mengaktifkan infrastruktur pencegahan kebakaran tanah gambut seperti sumur tiup (108), pembatas drainase (305), peziometer (96), menara observasi (6) dan waduk (15).
Menurut NADMA, sejak 1 Januari hingga 30 April 2024 sebanyak 2.030 kasus pembakaran lahan terbuka diselidiki oleh JAS. Sebanyak 100 surat denda bernilai RM200 ribu atau Rp679 juta telah serta 56 instruksi pemberitahuan.
Sedangkan Departemen Mineral dan Geosains (JMG) menyediakan sumber air alternatif yakni sumber air bawah tanah sebanyak 640 sumur aktif domestik dan 104 sumur untuk pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan gambut dan hutan dengan total kapasitas 176,1 juta liter per hari.
Sementara itu, untuk mengurangi penyakit berkaitan dengan gelombang panas ke tahap yang minimum, menurut NADMA, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melakukan pemantauan penyakit berkaitan dengan gelombang panas sejak Minggu Epidemiologi (ME) 1/2024.
Siaran pers itu menyebutkan operasi pembenihan awan akan dilakukan apabila diperlukan setelah mendapat pendapat dari MET Malaysia serta ketersediaan pesawat Angkatan Udara Kerajaan Malaysia. Selain itu, NADMA mengimbau masyarakat berhemat air serta tidak melakukan pembakaran lahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia bersiap hadapi Muson Barat Daya dengan cuaca lebih kering