Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjadi satu-satunya bank tanah air yang memiliki lisensi penuh di Singapura dan diharapkan semakin mendukung pebisnis Indonesia di pasar global.
"Lisensi full bank itu hanya satu level di bawah local bank yang merupakan lisensi tertinggi, yang diberikan Monetary Authority of Singapore (MAS)," kata Pemimpin Cabang BNI Singapura Irwan Febryansyah dalam keterangan melalui daring di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura menjadi salah satu dari 20 bank internasional yang memiliki status lisensi penuh.
Bank BUMN di negeri dengan ikon Singa itu dapat melakukan hampir semua transaksi perbankan, sama dengan bank-bank besar internasional lainnya, yakni membuka tabungan baik rekening individual maupun korporat.
Kemudian, bisa menerima transaksi cek, kliring, pengiriman uang, jasa kustodian, dan pemberian pembiayaan atau kredit.
Selain kantor cabang utama yang berlokasi di kawasan central business district (CBD) tepatnya di Cecil Street, BNI KCLN Singapura membuka dua cabang lainnya yang berstatus lisensi terbatas (LPB).
Keduanya, berlokasi di tempat yang strategis yakni di Lucky Plaza Orchard Road dan City Plaza.
"Bisnis kami makin berkembang, terutama pada pembiayaan (kredit) dan pengiriman uang," paparnya.
Saat ini, lanjut dia, lebih dari 60 persen dari total aset adalah pembiayaan dengan fokus pada ekspor dan impor yang menjembatani bisnis Indonesia dan internasional, yang misinya adalah membawa Indonesia ke pasar global.
Salah satu target pembiayaan di Singapura yakni perusahaan yang melakukan transaksi ekspor impor dengan Indonesia dengan skema pembiayaan yang menjadi andalan fasilitas perdagangan (TF) dan pembiayaan rantai pasok (SCF).
Salah satu perusahaan di Singapura yang memanfaatkan skema SCF ini adalah Golden Profit Trading, Pte, Ltd, yang dipertemukan dengan jaringan nasabah BNI di dalam negeri yang luas.
Melalui skema ini, perusahaan mendapatkan kepastian pembayaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi ekspor-impor dengan perusahaan Indonesia.
Selain itu, skema pembiayaan TF juga merupakan skema pembiayaan yang banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan di Singapura dalam melakukan transaksi impor barang dari Indonesia.
Pine Energy Pte Ltd, lanjut dia, merupakan salah satu contoh perusahaan perdagangan di Singapura, yang telah memanfaatkan fasilitas letter of credit (L/C) impor oleh BNI di Singapura.
Sementara itu, besarnya transaksi remitansi, menurut Irwan, didominasi oleh pekerja migran Indonesia (PMI) di Singapura mencapai lebih dari 200 ribu orang dan pekerja non-PMI seperti pelaut kapal pesiar, pelajar, dan pekerja sektor formal.
Kontribusi transaksi remitansi lainnya adalah dari turis Indonesia, baik yang berwisata maupun berobat.
"Nilai transaksi harian pada ketiga cabang per hari bisa mencapai lebih dari 1.000 transaksi, dengan transaksi terbanyak di Lucky Plaza dan City Plaza," katanya.
BNI KCLN Singapura merupakan kantor cabang pertama dan tertua dan kantor cabang luar negeri pertama bank pelat merah ini yang berdiri pada 1955 saat Singapura masih belum merdeka.
"Lisensi full bank itu hanya satu level di bawah local bank yang merupakan lisensi tertinggi, yang diberikan Monetary Authority of Singapore (MAS)," kata Pemimpin Cabang BNI Singapura Irwan Febryansyah dalam keterangan melalui daring di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura menjadi salah satu dari 20 bank internasional yang memiliki status lisensi penuh.
Bank BUMN di negeri dengan ikon Singa itu dapat melakukan hampir semua transaksi perbankan, sama dengan bank-bank besar internasional lainnya, yakni membuka tabungan baik rekening individual maupun korporat.
Kemudian, bisa menerima transaksi cek, kliring, pengiriman uang, jasa kustodian, dan pemberian pembiayaan atau kredit.
Selain kantor cabang utama yang berlokasi di kawasan central business district (CBD) tepatnya di Cecil Street, BNI KCLN Singapura membuka dua cabang lainnya yang berstatus lisensi terbatas (LPB).
Keduanya, berlokasi di tempat yang strategis yakni di Lucky Plaza Orchard Road dan City Plaza.
"Bisnis kami makin berkembang, terutama pada pembiayaan (kredit) dan pengiriman uang," paparnya.
Saat ini, lanjut dia, lebih dari 60 persen dari total aset adalah pembiayaan dengan fokus pada ekspor dan impor yang menjembatani bisnis Indonesia dan internasional, yang misinya adalah membawa Indonesia ke pasar global.
Salah satu target pembiayaan di Singapura yakni perusahaan yang melakukan transaksi ekspor impor dengan Indonesia dengan skema pembiayaan yang menjadi andalan fasilitas perdagangan (TF) dan pembiayaan rantai pasok (SCF).
Salah satu perusahaan di Singapura yang memanfaatkan skema SCF ini adalah Golden Profit Trading, Pte, Ltd, yang dipertemukan dengan jaringan nasabah BNI di dalam negeri yang luas.
Melalui skema ini, perusahaan mendapatkan kepastian pembayaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi ekspor-impor dengan perusahaan Indonesia.
Selain itu, skema pembiayaan TF juga merupakan skema pembiayaan yang banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan di Singapura dalam melakukan transaksi impor barang dari Indonesia.
Pine Energy Pte Ltd, lanjut dia, merupakan salah satu contoh perusahaan perdagangan di Singapura, yang telah memanfaatkan fasilitas letter of credit (L/C) impor oleh BNI di Singapura.
Sementara itu, besarnya transaksi remitansi, menurut Irwan, didominasi oleh pekerja migran Indonesia (PMI) di Singapura mencapai lebih dari 200 ribu orang dan pekerja non-PMI seperti pelaut kapal pesiar, pelajar, dan pekerja sektor formal.
Kontribusi transaksi remitansi lainnya adalah dari turis Indonesia, baik yang berwisata maupun berobat.
"Nilai transaksi harian pada ketiga cabang per hari bisa mencapai lebih dari 1.000 transaksi, dengan transaksi terbanyak di Lucky Plaza dan City Plaza," katanya.
BNI KCLN Singapura merupakan kantor cabang pertama dan tertua dan kantor cabang luar negeri pertama bank pelat merah ini yang berdiri pada 1955 saat Singapura masih belum merdeka.