Kuala Lumpur (ANTARA) - Persatuan Pemuisi Nasional Malaysia (PEMUISI) dengan kerja sama Talenta Indonesia, Universitas Sumatera Utara (USU), Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) dan Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia Indonesia (ISWAMI) akan menyelenggarakan Acara Baca Puisi Nanggala 402 secara dalam jaringan pada Sabtu (8/5) jam 22.00 hingga 24.00.
"Acara ini akan dibuat melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung melalui Facebook Pemuisi Berkarya," ujar Presiden PEMUISI, Dr Radzuan Ibrahim dalam pernyataan media di Kuala Lumpur, Kamis.
Dia mengatakan tragedi kapal selam KRI Nanggala 402 milik Indonesia yang hilang dan tenggelam di perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021 serta mengorbankan sebanyak 53 anggota kru telah menggemparkan masyarakat bukan saja di Indonesia malah di seluruh dunia.
Sebagai pembawa misi "Suara Kemanusiaan Sejagat", ujar dia, PEMUISI turut berdukacita atas kejadian tersebut.
"Peristiwa ini telah menggerakkan PEMUISI menganjurkan acara ini sebagai ungkapan kesedihan dan simpati melalui bacaan puisi," katanya.
Sebanyak 30 orang peserta dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand dan Korea akan menyertai acara ini.
"Peserta dari Malaysia termasuk dua sasterawan negara yaitu Prof. Emeritus Dr. Muhammad Hj. Salleh dan Dato’ Dr. Zurinah Hassan serta Ketua Lembaga Pengelola Dewan Bahasa dan Pustaka, Datuk Seri Dr. Awang Sariyan dan tokoh wartawan Malaysia, Tan Sri Johan Jaaffar," katanya.
Sedangkan dari Indonesia diwakili oleh Profesor Madya Drs. Siamir Marulafau dari USU, Asrizal Nur (PERRUAS), Sastri Bakry, (Ketua Sumbar Talenta Indonesia) dan Asro Kamal Rokan (Ketua ISWAMI Indonesia).
"Acara ini akan diresmikan oleh Penaung PEMUISI, Tan Sri Dato’ Seri (Dr.) Hamad Kama Piah Che’ Othman," kata Radzuan Ibrahim.
"Acara ini akan dibuat melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung melalui Facebook Pemuisi Berkarya," ujar Presiden PEMUISI, Dr Radzuan Ibrahim dalam pernyataan media di Kuala Lumpur, Kamis.
Dia mengatakan tragedi kapal selam KRI Nanggala 402 milik Indonesia yang hilang dan tenggelam di perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021 serta mengorbankan sebanyak 53 anggota kru telah menggemparkan masyarakat bukan saja di Indonesia malah di seluruh dunia.
Sebagai pembawa misi "Suara Kemanusiaan Sejagat", ujar dia, PEMUISI turut berdukacita atas kejadian tersebut.
"Peristiwa ini telah menggerakkan PEMUISI menganjurkan acara ini sebagai ungkapan kesedihan dan simpati melalui bacaan puisi," katanya.
Sebanyak 30 orang peserta dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand dan Korea akan menyertai acara ini.
"Peserta dari Malaysia termasuk dua sasterawan negara yaitu Prof. Emeritus Dr. Muhammad Hj. Salleh dan Dato’ Dr. Zurinah Hassan serta Ketua Lembaga Pengelola Dewan Bahasa dan Pustaka, Datuk Seri Dr. Awang Sariyan dan tokoh wartawan Malaysia, Tan Sri Johan Jaaffar," katanya.
Sedangkan dari Indonesia diwakili oleh Profesor Madya Drs. Siamir Marulafau dari USU, Asrizal Nur (PERRUAS), Sastri Bakry, (Ketua Sumbar Talenta Indonesia) dan Asro Kamal Rokan (Ketua ISWAMI Indonesia).
"Acara ini akan diresmikan oleh Penaung PEMUISI, Tan Sri Dato’ Seri (Dr.) Hamad Kama Piah Che’ Othman," kata Radzuan Ibrahim.