Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia menghapus biaya pengoperasian karantina COVID-19 bagi warga negara asing (WNA) yang memasuki pintu kedatangan internasional di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) sebesar RM2.600 (Rp8,9 juta) yang diberlakukan sejak 24 September 2020.
"Biaya COVID-19 bagi WNA dibatalkan manakala biaya paket standar bagi stasiun karantina swasta masih berlaku terhitung 15 November 2021," ujar Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein dalam keterangannya di Putrajaya, Minggu.
Hishamuddin mengatakan peralihan pengurusan stasiun karantina hotel kepada stasiun karantina swasta didasarkan pada panduan pengoperasian dan pemantauan stasiun karantina swasta oleh Lembaga Penanganan Bencana Malaysia (NADMA).
Dia juga menyebut tentang biaya karantina bagi tujuh kelompok warga negara Malaysia yang dikecualikan dari tanggungan oleh pemerintah, namun tidak merinci lebih jauh.
"Ujian ulang tes COVID-19 akan diselaraskan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia melalui Dinas Kesehatan provinsi atau daerah yang berkaitan," katanya.
Dia mengatakan pelaksanaan stasiun karantina swasta ini dimulai tujuh hari setelah diluluskan oleh Musyawarah Komite Khusus Pengurusan Pandemik COVID-19 pada 5 November 2021.
"Pemerintah menyerukan agar semua kelonggaran-kelonggaran yang diberikan ini dimanfaatkan sepenuhnya oleh rakyat dengan penuh disiplin dan rasa tanggungjawab," katanya.
Sebelumnya Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan semua WNA yang datang di semua pintu masuk internasional perlu membayar biaya penuh karantina mulai 24 September 2020.
Ismail mengatakan mereka perlu membayar biaya penuh tanpa subsidi sebesar RM4.700, yang terdiri dari biaya tetap pengoperasian (RM2,600) dan biaya penginapan (RM2.100).
----------------------------------
Mari bergabung di Grup Telegram "Seputar Indonesia - Malaysia" yang dikelola LKBN Antara Kuala Lumpur, caranya klik link https://t.me/seputarindonesiamalaysia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
"Biaya COVID-19 bagi WNA dibatalkan manakala biaya paket standar bagi stasiun karantina swasta masih berlaku terhitung 15 November 2021," ujar Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein dalam keterangannya di Putrajaya, Minggu.
Hishamuddin mengatakan peralihan pengurusan stasiun karantina hotel kepada stasiun karantina swasta didasarkan pada panduan pengoperasian dan pemantauan stasiun karantina swasta oleh Lembaga Penanganan Bencana Malaysia (NADMA).
Dia juga menyebut tentang biaya karantina bagi tujuh kelompok warga negara Malaysia yang dikecualikan dari tanggungan oleh pemerintah, namun tidak merinci lebih jauh.
"Ujian ulang tes COVID-19 akan diselaraskan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia melalui Dinas Kesehatan provinsi atau daerah yang berkaitan," katanya.
Dia mengatakan pelaksanaan stasiun karantina swasta ini dimulai tujuh hari setelah diluluskan oleh Musyawarah Komite Khusus Pengurusan Pandemik COVID-19 pada 5 November 2021.
"Pemerintah menyerukan agar semua kelonggaran-kelonggaran yang diberikan ini dimanfaatkan sepenuhnya oleh rakyat dengan penuh disiplin dan rasa tanggungjawab," katanya.
Sebelumnya Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan semua WNA yang datang di semua pintu masuk internasional perlu membayar biaya penuh karantina mulai 24 September 2020.
Ismail mengatakan mereka perlu membayar biaya penuh tanpa subsidi sebesar RM4.700, yang terdiri dari biaya tetap pengoperasian (RM2,600) dan biaya penginapan (RM2.100).
----------------------------------
Mari bergabung di Grup Telegram "Seputar Indonesia - Malaysia" yang dikelola LKBN Antara Kuala Lumpur, caranya klik link https://t.me/seputarindonesiamalaysia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.