Kampar, Riau (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Malaysia Dato' Seri Hamzah bin Zainuddin datang tanah leluhurnya di Air Tiris, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, pada Selasa (25/1) petang, sambil memberikan bantuan renovasi masjid jamik setempat.
Dalam kunjungan tersebut, Dato' Seri Hamzah memberikan sumbangan dalam bentuk uang rupiah dan uang ringgit Malaysia untuk renovasi Masjid Jamik dan untuk kenduri masyarakat dan para datuk-datuk di daerah itu nantinya.
Bantuan tersebut diberikan langsung kepada Ketua Pengurus Masjid Jamik Air Tiris.
Seharusnya Dato' Seri Hamzah akan berziarah ke makam keluarganya Tun Fatimah di Pemakaman Umum Desa Sungai Tonang. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan serta hari telah senja disertai hujan deras, sehingga kegiatan dibatalkan.
Dato' Seri Hamzah datang bersama rombongan akhirnya menuju Masjid Jamik Air Tiris. Di dalam masjid tua tersebut telah tersedia hidangan panjang untuk disantap bersama masyarakat setempat.
Sebelum santap bersama, Dato' Seri Hamzah menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan masyarakat terhadap kedatangannya.
"Ini luar biasa, saya pulang kampung disambut antusias masyarakat dan sanak saudara walaupun dalam kondisi hujan," katanya.
Ia menceritakan sejarah singkat keturunannya dari mana ia berasal. Ia mengaku adalah keturunan dari neneknya yang merupakan warga Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Sungai Tonang.
"Saya manusia biasa yang dilahirkan di Malaysia, tetapi nenek saya dilahirkan di Kampar ini, kemudian dibawa oleh bapaknya ke Malaysia. Dia datang dengan adiknya. Dia dan ada adiknya dua orang lagi tinggal di Malaysia," kata Dato' Hamzah ketika berkunjung di Masjid Jamik Air Tiris.
Makam nenek Mendagri Malaysia ini terletak di Desa Sungai Tonang, Kabupaten Kampar, yang bernama Tun Fatimah Binti Bendahara Seri Maharaja Tun Mutahir.
Dia menyebutkan bahwa persaudaraanya dengan orang Kampar tidak akan pernah putus. Banyak persamaan antara Malaysia dan Kampar, bukan hanya dari segi bahasanya namun juga dari budaya.
Di sisi lain, dia juga mengungkapkan rasa kagumnya kepada bangunan masjid jamik yang telah didirikan ratusan tahun silam itu.
"Saya sangat tertarik dengan masjid tua ini. Masjid tua yang kita bangun ini menunjukkan betapa hebatnya orang Melayu Riau. Ini membuktikan kita mampu, bukan hanya mampu membangunkan masjid, tapi sebagai bukti kita mampu membangun kampung kita ini," kata Dato' Seri Hamzah bin Zainuddin.
Sementara itu Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menyampaikan ucapan selamat datang di "Bumi Serambi Mekah" Riau ini.
"Selamat pulang kampung, selamat berjumpa dengan keluarga di Kampar," katanya.
Bupati menceritakan bahwa Dato' Seri Hamzah memang lahir di Malaysia, namun saudara neneknya bernama Tuan Fatimah lahir di Kampar dan meninggal dan dimakamkan di Kampar, tepatnya di Pemakaman Umum Desa Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara.
Dalam kunjungan tersebut, Dato' Seri Hamzah memberikan sumbangan dalam bentuk uang rupiah dan uang ringgit Malaysia untuk renovasi Masjid Jamik dan untuk kenduri masyarakat dan para datuk-datuk di daerah itu nantinya.
Bantuan tersebut diberikan langsung kepada Ketua Pengurus Masjid Jamik Air Tiris.
Seharusnya Dato' Seri Hamzah akan berziarah ke makam keluarganya Tun Fatimah di Pemakaman Umum Desa Sungai Tonang. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan serta hari telah senja disertai hujan deras, sehingga kegiatan dibatalkan.
Dato' Seri Hamzah datang bersama rombongan akhirnya menuju Masjid Jamik Air Tiris. Di dalam masjid tua tersebut telah tersedia hidangan panjang untuk disantap bersama masyarakat setempat.
Sebelum santap bersama, Dato' Seri Hamzah menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan masyarakat terhadap kedatangannya.
"Ini luar biasa, saya pulang kampung disambut antusias masyarakat dan sanak saudara walaupun dalam kondisi hujan," katanya.
Ia menceritakan sejarah singkat keturunannya dari mana ia berasal. Ia mengaku adalah keturunan dari neneknya yang merupakan warga Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Sungai Tonang.
"Saya manusia biasa yang dilahirkan di Malaysia, tetapi nenek saya dilahirkan di Kampar ini, kemudian dibawa oleh bapaknya ke Malaysia. Dia datang dengan adiknya. Dia dan ada adiknya dua orang lagi tinggal di Malaysia," kata Dato' Hamzah ketika berkunjung di Masjid Jamik Air Tiris.
Makam nenek Mendagri Malaysia ini terletak di Desa Sungai Tonang, Kabupaten Kampar, yang bernama Tun Fatimah Binti Bendahara Seri Maharaja Tun Mutahir.
Dia menyebutkan bahwa persaudaraanya dengan orang Kampar tidak akan pernah putus. Banyak persamaan antara Malaysia dan Kampar, bukan hanya dari segi bahasanya namun juga dari budaya.
Di sisi lain, dia juga mengungkapkan rasa kagumnya kepada bangunan masjid jamik yang telah didirikan ratusan tahun silam itu.
"Saya sangat tertarik dengan masjid tua ini. Masjid tua yang kita bangun ini menunjukkan betapa hebatnya orang Melayu Riau. Ini membuktikan kita mampu, bukan hanya mampu membangunkan masjid, tapi sebagai bukti kita mampu membangun kampung kita ini," kata Dato' Seri Hamzah bin Zainuddin.
Sementara itu Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menyampaikan ucapan selamat datang di "Bumi Serambi Mekah" Riau ini.
"Selamat pulang kampung, selamat berjumpa dengan keluarga di Kampar," katanya.
Bupati menceritakan bahwa Dato' Seri Hamzah memang lahir di Malaysia, namun saudara neneknya bernama Tuan Fatimah lahir di Kampar dan meninggal dan dimakamkan di Kampar, tepatnya di Pemakaman Umum Desa Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara.