Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenang Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie sebagai tokoh bangsa sekaligus teknolog yang mempunyai prestasi dan reputasi internasional.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Mengenang 1.000 hari wafatnya BJ Habibie yang diadakan Kelompok Masyarakat IPTEK di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu.
“Beliau juga mempunyai prestasi yang luar biasa di bidang penemuan N250 dan teknologi penerbangan, namun beliau diminta pulang untuk membangun Indonesia beliau pulang," katanya.
Masih menurut Sri Mulyani, persona BJ Habibie merupakan panutan untuk kita semua dalam hal mencintai istrinya, seorang ayah yang baik dan sangat religius sampai akhir hayatnya.
"Pak Habibie juga seorang persona yang luar biasa kepada ibu Ainun, itu juga menginspirasi kita semua seorang suami yang mencintai istrinya, seorang ayah bagi anak-anaknya dan seorang yang sangat religius," ujar dia.
Wakil Presiden RI ke-11 Boediono yang juga hadir dalam kegiatan itu mengatakan Habibie sebagai tokoh bangsa yang mampu membangkitkan perekonomian negara saat era reformasi.
Baca juga: Kisah dan nilai tentang merantau di Film "Ranah 3 Warna"
"Dalam masa kerja kabinet reformasi pembangunan yang singkat itu, ekonomi Indonesia mulai bangkit. Ekonomi yang semula terjun bebas dapat direm dan diputar arah. Bila tahun 1998 produk domestik Indonesia menciut minus 13 persen, pada tahun 1999 dapat kembali tumbuh dengan plus 0,8 persen," ujar dia.
Acara Mengenang 1.000 hari wafatnya Bapak BJ Habibie tersebut juga diikuti dengan peluncuran buku BJ Habibie dalam Kenangan.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Wendy Aritenang, buku tersebut merupakan kumpulan tulisan dari 44 pegiat Iptek yang pernah berinteraksi langsung dengan Prof Habibie.
Kelompok Masyarakat IPTEK memandang BJ Habibie sebagai tokoh bangsa sekaligus Bapak Teknologi Indonesia yang menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
“Karya besar, pengabdian, dan jasa beliau kiranya perlu selalu dikenang, termasuk visi serta berbagai pemikiran beliau untuk membawa Indonesia lebih maju seyogyanya harus terus dihidupkan dan dilanjutkan oleh para generasi penerus,” kata Wendy.
Terkait dengan buku B. J. Habibie dalam Kenangan, Wendy mengungkapkan bahwa materi tulisan tidak hanya menceritakan perjalanan perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) selama kepemimpinan Habibie, tetapi juga menceritakan sejumlah sisi humanis dan hubungan kemanusiaan Habibie yang diangkat dari pengalaman langsung para penulis.
Baca juga: Haru biru Melly Goeslaw resapi lirik "Habibie & Ainun"Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani hingga Boediono bicara tentang kenangan dengan BJ Habibie