Dakar (ANTARA) - Dua orang di Ghana yang kemudian meninggal dinyatakan positif terinfeksi virus Marburg, penyakit yang sangat menular mirip dengan Ebola, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (7/7).
Tes yang dilakukan di Ghana menunjukkan hasil positif, tapi hasil itu harus dikonfirmasi oleh laboratorium di Senegal agar kasus-kasus tersebut dianggap terkonfirmasi, kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Kedua pasien di wilayah Ashanti selatan itu sama-sama memiliki berbagai gejala, termasuk diare, demam, mual, dan muntah, sebelum meninggal di rumah sakit, menurut pernyataan itu.
Jika kasus-kasus itu terkonfirmasi, peristiwa tersebut akan menjadi satu-satunya wabah kedua Marburg di Afrika Barat. Kasus virus pertama terdeteksi tahun lalu di Guinea, tanpa ada kasus lebih lanjut yang teridentifikasi.
"Persiapan untuk kemungkinan respons wabah sedang dilakukan dengan cepat saat penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung," kata WHO.
Ada selusin wabah besar Marburg sejak 1967, sebagian besar di Afrika wilayah selatan dan timur. Tingkat kematian bervariasi dari 24 persen hingga 88 persen pada wabah masa lalu, tergantung pada jenis virus dan penanganan kasus, menurut WHO.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menkes Malaysia minta masyarakat jangan anggap enteng kenaikan kasus COVID-19
Baca juga: Operator jalan tol Malaysia bersiap hadapi lonjakan kendaraan saat Idul Adha
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Virus Marburg yang sangat menular menginfeksi dua orang di Ghana
Tes yang dilakukan di Ghana menunjukkan hasil positif, tapi hasil itu harus dikonfirmasi oleh laboratorium di Senegal agar kasus-kasus tersebut dianggap terkonfirmasi, kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Kedua pasien di wilayah Ashanti selatan itu sama-sama memiliki berbagai gejala, termasuk diare, demam, mual, dan muntah, sebelum meninggal di rumah sakit, menurut pernyataan itu.
Jika kasus-kasus itu terkonfirmasi, peristiwa tersebut akan menjadi satu-satunya wabah kedua Marburg di Afrika Barat. Kasus virus pertama terdeteksi tahun lalu di Guinea, tanpa ada kasus lebih lanjut yang teridentifikasi.
"Persiapan untuk kemungkinan respons wabah sedang dilakukan dengan cepat saat penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung," kata WHO.
Ada selusin wabah besar Marburg sejak 1967, sebagian besar di Afrika wilayah selatan dan timur. Tingkat kematian bervariasi dari 24 persen hingga 88 persen pada wabah masa lalu, tergantung pada jenis virus dan penanganan kasus, menurut WHO.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menkes Malaysia minta masyarakat jangan anggap enteng kenaikan kasus COVID-19
Baca juga: Operator jalan tol Malaysia bersiap hadapi lonjakan kendaraan saat Idul Adha
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Virus Marburg yang sangat menular menginfeksi dua orang di Ghana