Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memperkuat sistem deteksi dini di sejumlah pintu masuk negara dalam rangka mencegah importasi penyakit Marburg yang kini menjangkit di sejumlah negara.
"Untuk Marburg ini kami sudah deteksi beberapa negara yang ada, terutama di Afrika. jadi penguatan pintu masuk itu terus dilakukan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, penguatan skrining kesehatan dilakukan otoritas terkait di fasilitas pelabuhan dan bandar udara terhadap pelaku perjalanan dari sejumlah negara yang terinfeksi.
Mekanisme pengawasan dilakukan persis seperti COVID-19 dengan cara mendeteksi gejala yang dialami pelaku perjalanan, kemudian dilakukan rujukan dengan cara mengambil sampel dan diperiksa.
Gejala yang timbul dari Virus Marburg mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah, yang banyak ditemukan di Indonesia.
"Kami sudah mempersiapkan laboratorium untuk uji sampel," katanya.
Dikatakan Maxi, Kemenkes telah menyebar surat edaran ke seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah untuk mewaspadai importasi Marburg.