Pertemuan Menlu di Langkawi tekankan penguatan Komunitas ASEAN hadapi dinamika global

id ASEAN,menlu ASEAN,AMM Langkawi

Pertemuan Menlu di Langkawi tekankan penguatan Komunitas ASEAN hadapi dinamika global

(Dari kanan) Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, Menlu Timor Leste Bendito dos Santos Freitas, Menlu RI Sugiono, Menlu Kamboja Kung Phoak, Menlu II Brunei Darussalam Erywan Pehin Yusof, Sekretaris Urusan Luar Negeri Filipina Enrique A Manalo, Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Wakil Perdana Menteri dan Menlu Vietnam Bui Thanh Son, Menlu Thailand Maris Sangiampongsa, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, Permanent Secretary of the Ministry of Foreign Affairs of Myanmar Aung Kyaw Moe, Menlu Laos Thongsavanh Phomvihane foto bersama sebelum memulai sesi pertemuan ASEAN Foreign Minister Meeting (AMM) di Langkawi International Convention Centre, Langkawi, Kedah, Malaysia, Minggu (19/1/2025). Sesi AMM di Langkawi menjadi pertemuan tingkat menteri ASEAN pertama dalam Keketuaan ASEAN-Malaysia 2025 yang mengangkat tema Inklusivitas dan Keberlanjutan. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/nz (ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini)

Langkawi, Kedah, (ANTARA) - Pertemuan tingkat menteri dalam Retreat ASEAN Ministerial Meeting (AMM) yang berlangsung di Langkawi International Convention Centre (LICC), Malaysia, pada Minggu (19/1), menekankan pada pentingnya penguatan Komunitas ASEAN.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menyampaikan bahwa sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia akan fokus pada tiga pilar utama. Pilar tersebut meliputi Pilar politik-keamanan, di bawah Kementerian Luar Negeri dan kementerian terkait; Pilar ekonomi, di bawah Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri serta Pilar sosial-budaya, di bawah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Menurut Menlu Hasan, pertemuan tersebut dirancang untuk memastikan ASEAN yang sudah berusia 58 tahun itu menjadi lebih bermakna, dengan capaian nyata, bukan sekadar pernyataan tanpa hasil konkret.

Pertemuan-pertemuan tersebut, menurut dia, dibuat untuk memastikan adanya sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan ketimbang hanya sekedar mengeluarkan pernyataan-pernyataan tetapi tidak ada yang nyata.

Menlu Hasan menegaskan pentingnya hubungan yang lebih erat antara pemerintah negara anggota untuk mendorong perdagangan dan investasi intra-ASEAN (intra-ASEAN trade and investment), sekaligus memperkuat koneksi antarwarga (people-to-people).

“Jadi ini yang saya sarankan saat sambutan pembukaan pagi tadi, supaya dilihat bagaimana ASEAN dapat diperkuat lagi dalam pelaksanaannya. Hubungan antara pemerintahnya yang akan memudahkan kita meningkatkan ‘intra-ASEAN trade and investment’ atau ‘business to business’, dan ini dapat dimanfaatkan rakyat, atau ‘people to people’,” katanya.

Mohamad Hasan mengungkapkan, tahun 2025 menjadi momen penting karena ASEAN akan memperingati 10 tahun berdirinya Komunitas ASEAN yang dimulai sejak 2015.

Dalam rangka itu, Malaysia berencana meluncurkan visi strategis Komunitas ASEAN untuk periode 2025–2045.

Visi itu sangat penting, mengingat dinamika geopolitik dan geoekonomi global yang terus berubah. ASEAN harus memantapkan kerja sama untuk memperkuat konektivitas dan menyusun perencanaan jangka panjang guna memastikan stabilitas di tengah ketidakpastian dunia, kata Menlu Hasan.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat perdagangan dan investasi antarnegara anggota ASEAN untuk menciptakan komunitas yang besar dan tangguh.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertemuan Menlu di Langkawi fokus pada penguatan Komunitas ASEAN