Malaysia pertimbangkan peran sebagai mediator di konflik Sudan

id Mohamad Alamin, Wakil Menlu Malaysia, konflik Sudan, Malaysia

Malaysia pertimbangkan peran sebagai mediator di konflik Sudan

Tangkapan layar Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Alamin di Parlimen Malaysia, Kuala Lumpur, Kamis. /ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga.

Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia tengah mempertimbangkan untuk mengambil peran sebagai mediator atau fasilitator dalam upaya perdamaian di Sudan, kata Wakil Menteri Luar Negeri Datuk Mohamad Alamin, di Kuala Lumpur, Kamis.

la mengatakan masalah Sudan perlu dibahas secara rinci, karena konflik yang sedang berlangsung di Sudan juga berdampak pada kepentingan Malaysia.

"Ini juga prioritas kami untuk melihat negara itu kembali damai. Malaysia memiliki kepentingan begitu besar di Sudan. Petronas kita ada," ujarnya di hadapan Dewan Rakyat Malaysia di Parlimen Malaysia, Kuala Lumpur, Kamis.

Mohamad Alamin mengatakan Malaysia memiliki pengalaman dalam memediasi sejumlah konflik, termasuk bertindak sebagai fasilitator perundingan damai antara Thailand dan Kamboja.

Dia mengatakan bahwa upaya memfasilitasi perdamaian Thailand-Kamboja bahkan diapresiasi pemimpin kedua negara.

"Dengan ada pengalaman kita sebagai mediator dan fasilitator antara Kamboja dan Thailand, mungkin ini akan kita pertimbangkan untuk menjadi fasilitator dan mediator dalam isu Sudan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Menlu Malaysia itu menerima sejumlah pertanyaan dari anggota Parlemen Malaysia, salah satunya adalah terkait kemungkinan Malaysia memanfaatkan posisi dan hubungan baik dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memimpin inisiatif perdamaian bagi Sudan.

Sementara itu, Duta Besar Republik Sudan untuk Malaysia Hassan Abdel Salam Omer sendiri telah mengatakan bahwa Sudan menganggap Malaysia sebagai mitra terpercaya dan suara terdepan dalam mengadvokasi perdamaian global.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia pertimbangkan peran sebagai mediator konflik Sudan

Pewarta :
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.