Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak 14 komikus dan animator asal Indonesia memamerkan karya-karyanya di ajang Futura Connectiva 2025, yang berlangsung di pusat budaya REXKL, Kuala Lumpur, Malaysia, 12-14 Desember 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Komik Indonesia (AKSI) bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta ini didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.
"Futura Connectiva itu merupakan ajang business matching, di mana kami dari Asosiasi Komik Indonesia bersama Disparekraf Jakarta, didukung oleh KBRI Kuala Lumpur, membawa 14 komikus dan animator dari Indonesia ke sini," kata Ketua Asosiasi Komik Indonesia Sunny Gho kepada ANTARA di Kuala Lumpur, Jumat malam.
Sunny menyampaikan 14 komikus dan animator yang ikut serta kali ini antara lain telah populer dan dikenal di pasar Malaysia seperti kreator Si Juki dan Tahilalats, yang telah memiliki merchandise khusus pasar Malaysia.
Selain itu ada kreator lain seperti Aisha Tomodachi, Bandits of Batavia, Bhayangkara, Elang Jawa, GOGOR, JANISARIS, Ki Gentar, KILLSTARTER, MC Bunny, Milk Mocha Bear, Sayuti, serta Tomket.
Melalui acara ini para komikus dan animator Indonesia dipertemukan dengan sesama kreator hingga pelaku bisnis Malaysia seperti penerbit, industri game dan pelaku usaha lainnya, untuk membuka peluang kerja sama.
Sunny berharap melalui ajang ini komik dan animasi karya kreator Indonesia dapat semakin dikenal di luar negeri.

Minister Counsellor KBRI Kuala Lumpur Hendra Purnama Iskandar yang hadir membuka Futura Connectiva 2025, menyampaikan Futura Connectiva merupakan sebuah bentuk dukungan yang baik terhadap pelaku ekonomi kreatif di bidang publishing atau komik.
"Ini kreasi anak-anak bangsa asli Indonesia yang sangat membanggakan dan sudah mulai diterima di Malaysia. Ini salah satu dari 17 bentuk ekonomi kreatif yang memang kita promosikan," ujar Hendra kepada ANTARA.
Dia mengatakan produk ekonomi kreatif seperti karya komik dan animator merupakan salah satu produk yang bisa masuk ke mancanegara dan bisa menjembatani hubungan yang lebih erat antara dua negara, dalam hal ini Indonesia dengan Malaysia.
Hendra berpesan agar para kreator bisa lebih memahami pasar luar negeri khususnya Malaysia, untuk melihat dan membuka peluang baru yang lebih luas ke depan.
"Jadi it doesn't stop here, tapi kira-kira apalagi. Tidak berhenti di sini, bukan hanya membawa karakternya ke sini, tapi ke depan seperti apa," ujarnya.
Dia mengatakan para kreator Indonesia bisa membuka peluang kerja sama lebih luas dengan kreator asal Malaysia.
"Mungkin misalnya karakter Sayuti atau yang lainnya bertemu (berkolaborasi/bekerja sama) dengan Upin Ipin atau BoBoiBoy dari Malaysia, sehingga akan tercipta suatu kebersamaan antara Indonesia dan Malaysia," ujarnya.
Pembukaan Futura Connectiva 2025 di Kuala Lumpur, Jumat malam mengundang minat publik Malaysia. Pengunjung dapat langsung membeli komik dan merchandise karya kreator Indonesia.
Acara ini juga dimeriahkan suguhan immersive showcase atau pertunjukan tampilan interaktif yang menampilkan komik dan animasi karya kreator Indonesia menggunakan proyektor di tembok besar.
Pada Sabtu, 13 Desember 2025, sejumlah kreator Indonesia seperti kreator Si Juki, Tahilalats dan lainnya akan melakukan bincang publik di acara tersebut.
