Malaysia gagas pertemuan Menlu ASEAN untuk bahas deeskalasi konflik Thailand-Kamboja

id konflik thailand kamboja,ketua asean,menlu asean,anwar ibrahim,deeskalasi konflik,perdamaian asean,perdana menteri malay

Malaysia gagas pertemuan Menlu ASEAN untuk bahas deeskalasi konflik Thailand-Kamboja

PM Malaysia Anwar Ibrahim menghubungi Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet. ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim

Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan menteri-menteri luar negeri (menlu) ASEAN dalam waktu dekat, untuk membahas upaya deeskalasi konflik Thailand dan Kamboja.

"Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia akan mengadakan rapat khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN dalam waktu dekat untuk menilai situasi dan mendukung langkah-langkah deeskalasi," ujar PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam keterangan di Kuala lumpur, Malaysia, Sabtu dini hari.

Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa dirinya juga telah menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump pada Jumat (12/12) malam, dimana dalam percakapan itu ia dan Donald Trump membahas mengenai konflik Thailand-Kamboja, hubungan bilateral, serta isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama.

Terkait ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja, Anwar Ibrahim menjelaskan peran Malaysia yang mendorong kedua negara agar tetap tenang dan kembali ke meja perundingan melalui dialog serta mekanisme bilateral dan ASEAN.

Malaysia menyatakan siap membantu upaya meredakan keadaan, melindungi warga sipil, dan memulihkan stabilitas kawasan, selaras dengan semangat hubungan baik sesama negara ASEAN.

Anwar Ibrahim juga menyampaikan penghargaan atas keterlibatan aktif Amerika Serikat dengan ASEAN serta keyakinan yang diberikan kepada Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menlu ASEAN segera rapat bahas deeskalasi konflik Thailand-Kamboja

Pewarta :
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.