Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memperkuat sistem deteksi dini di sejumlah pintu masuk negara dalam rangka mencegah importasi penyakit Marburg yang kini menjangkit di sejumlah negara.
"Untuk Marburg ini kami sudah deteksi beberapa negara yang ada, terutama di Afrika. jadi penguatan pintu masuk itu terus dilakukan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, penguatan skrining kesehatan dilakukan otoritas terkait di fasilitas pelabuhan dan bandar udara terhadap pelaku perjalanan dari sejumlah negara yang terinfeksi.
Mekanisme pengawasan dilakukan persis seperti COVID-19 dengan cara mendeteksi gejala yang dialami pelaku perjalanan, kemudian dilakukan rujukan dengan cara mengambil sampel dan diperiksa.
Gejala yang timbul dari Virus Marburg mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah, yang banyak ditemukan di Indonesia.
"Kami sudah mempersiapkan laboratorium untuk uji sampel," katanya.
Dikatakan Maxi, Kemenkes telah menyebar surat edaran ke seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah untuk mewaspadai importasi Marburg.
Berita Terkait
Bandara Soetta pasang thermal scanner untuk deteksi virus Mpox
01 September 2024 16:50 Wib
Pakar ingatkan lakukan MCU berkala sebelum timbul gejala kanker
24 June 2024 22:22 Wib
Malaysia deteksi 6.796 kasus baru COVID-19 hingga awal Desember
12 December 2023 7:34 Wib
Kementerian Kesehatan Malaysia deteksi dua kasus baru cacar monyet
31 October 2023 19:53 Wib, 2023
Malaysia manfaatkan citra satelit deteksi perubahan lahan Cameron Highlands
07 March 2023 19:13 Wib, 2023
Polri deteksi keberadaan pekerja migran asal Cianjur minta pulang ke Indonesia
27 January 2023 8:47 Wib, 2023
Inilah cara kerja PCR 0+ untuk deteksi Omicron
06 February 2022 9:15 Wib, 2022
BNI tes swab gratis 30 ribu orang untuk deteksi COVID-19
21 May 2020 10:11 Wib, 2020