Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Belanda, Rabu (4/12), menorehkan momen bersejarah dengan menandatangani Perjanjian Produksi Film Bersama yang diresmikan selama Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-19 di Yogyakarta.
Dalam pernyataan persnya, Kedutaan Besar Belanda di Jakarta mengatakan perjanjian tersebut ditandatangani oleh Wakil Menteri Budaya dan Media Belanda Barbera Wolfensberger dan Wakil Menteri Budaya Indonesia Giring Ganesha.
Acara penandatanganan turut disaksikan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen serta pembuat film terkemuka dari kedua negara, termasuk Jim Taihuttu, Martin Koolhoven, dan Garin Nugroho.
“Perjanjian ini memberikan landasan yang kuat bagi kolaborasi berdampak yang akan menginspirasi kreativitas dan inovasi,” kata Wolfensberger.
Wolfensberger mengatakan perjanjian ini merupakan pencapaian yang telah lama ditunggu-tunggu oleh sektor perfilman kedua negara, dan akan mendorong kolaborasi antara sineas Indonesia dan Belanda, serta membuka pintu bagi proyek-proyek inovatif yang menggabungkan beragam keterampilan, perspektif, dan keahlian.
"Ini bukan sekadar dokumen; perjanjian ini menggarisbawahi kepercayaan bersama pada kekuatan transformatif dari penceritaan dan pengayaan budaya yang dapat dihasilkan oleh produksi bersama," katanya menambahkan.
Selain berkolaborasi, perjanjian ini juga meningkatkan distribusi film yang diproduksi bersama di kedua negara sehingga memperluas jangkauan penonton cerita Indonesia dan Belanda, dengan menonjolkan narasi unik yang mencerminkan kekayaan budaya kedua negara.
Industri film di kedua negara sangat menantikan peluang baru ini, yang seiring berlakunya perjanjian ini, akan semakin meningkatkan visibilitas sinema Indonesia dan Belanda di panggung global.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia-Belanda tandatangani Perjanjian Produksi Film Bersama