Jakarta (ANTARA) - Pebalap tim Ducati pabrikan Francesco Bagnaia mengaku telah mengambil banyak pelajaran sejak pertengahan musim sehingga dirinya kini menjelma sebagai calon kuat penantang gelar juara dunia MotoGP 2022.
Sang pebalap Italia mengambil alih posisi puncak klasemen setelah finis ketiga di Grand Prix Australia, Minggu ketika rival utamanya, Fabio Quartararo dari tim Yamaha terjatuh dan gagal menyelesaikan lomba.
Quartararo menemui kesulitan sejak awal lomba, hingga tercecer ke posisi ke-22 sebelum terjatuh di Tikungan 2 pada lap 11, menambah rentetan penampilan buruk sang pebalap Yamaha di mana ia mengumpulkan hanya delapan poin dari empat balapan terakhir.
"Tentunya, ini adalah Pecco yang telah mengambil pelajaran sebanyak mungkin, dan saya mengatakan, ada 250 poin tersisa setelah Sachsenring. Saya kira kami banyak mengambil itu," kata Bagnaia yang sempat mendapati defisit 91 poin dari Quartararo, dilansir laman MotoGP.
"Motor kami sama sejak Jerez dan dari sana, kami menunjukkan bahwa kami sangat kompetitif."
Sejatinya, Bagnaia memiliki peluang untuk membawa pulang poin penuh, setelah memimpin rombongan pebalap pada paruh kedua lomba sepanjang 27 putaran itu. Namun di lap terakhir ia disalip oleh pebalap Suzuki Alex Rins dan pebalap Repsol Honda Marc Marquez, yang berbagi podium di Phillip Island.
"Ketika saya melihat di pit board bahwa Fabio keluar (dari lomba), kemenangan akan baik tapi apabila mereka menyalip saya di lap terakhir, itu tidak masalah," kata Bagnaia yang ingin bermain aman demi mengamankan poin penting untuk klasemen itu.
"Saya sangat senang dan kami sekarang memimpin kejuaraan."
Sementara itu, Quartararo akan menghadapi tugas berat untuk membalikkan keadaan pada dua balapan terakhir.
"Kejuaraan telah beralih ke dia (Bagnaia) sejak Sachsenring, tapi itu berarti situasi bisa berubah juga bagi kami pada dua balapan terakhir," kata Quartararo yang optimis Yamaha tampil baik di Sepang dan Valencia.
"Perubahan strategi akan sulit tapi saya rasa kami harus melakukan yang terbaik, dan lebih dari itu, menikmatinya.
"Karena pada beberapa balapan terakhir, saya tidak dapat menikmatinya, dan saya rasa saya perlu menikmati dua balapan terakhir. Itu bagi saya yang terpenting, karena ketika saya tahu kapan saya merasa nyaman, saya merasa bisa tampil kencang."
Pebalap Aprilia Aleix Espargaro juga masih berpeluang dalam perebutan gelar setelah finis P9 di Australia dan menjaga posisinya di peringkat tiga dengan jarak 24 poin dari puncak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bagnaia "banyak belajar" sebelum rebut pimpinan klasemen di Australia
Sang pebalap Italia mengambil alih posisi puncak klasemen setelah finis ketiga di Grand Prix Australia, Minggu ketika rival utamanya, Fabio Quartararo dari tim Yamaha terjatuh dan gagal menyelesaikan lomba.
Quartararo menemui kesulitan sejak awal lomba, hingga tercecer ke posisi ke-22 sebelum terjatuh di Tikungan 2 pada lap 11, menambah rentetan penampilan buruk sang pebalap Yamaha di mana ia mengumpulkan hanya delapan poin dari empat balapan terakhir.
"Tentunya, ini adalah Pecco yang telah mengambil pelajaran sebanyak mungkin, dan saya mengatakan, ada 250 poin tersisa setelah Sachsenring. Saya kira kami banyak mengambil itu," kata Bagnaia yang sempat mendapati defisit 91 poin dari Quartararo, dilansir laman MotoGP.
"Motor kami sama sejak Jerez dan dari sana, kami menunjukkan bahwa kami sangat kompetitif."
Sejatinya, Bagnaia memiliki peluang untuk membawa pulang poin penuh, setelah memimpin rombongan pebalap pada paruh kedua lomba sepanjang 27 putaran itu. Namun di lap terakhir ia disalip oleh pebalap Suzuki Alex Rins dan pebalap Repsol Honda Marc Marquez, yang berbagi podium di Phillip Island.
"Ketika saya melihat di pit board bahwa Fabio keluar (dari lomba), kemenangan akan baik tapi apabila mereka menyalip saya di lap terakhir, itu tidak masalah," kata Bagnaia yang ingin bermain aman demi mengamankan poin penting untuk klasemen itu.
"Saya sangat senang dan kami sekarang memimpin kejuaraan."
Sementara itu, Quartararo akan menghadapi tugas berat untuk membalikkan keadaan pada dua balapan terakhir.
"Kejuaraan telah beralih ke dia (Bagnaia) sejak Sachsenring, tapi itu berarti situasi bisa berubah juga bagi kami pada dua balapan terakhir," kata Quartararo yang optimis Yamaha tampil baik di Sepang dan Valencia.
"Perubahan strategi akan sulit tapi saya rasa kami harus melakukan yang terbaik, dan lebih dari itu, menikmatinya.
"Karena pada beberapa balapan terakhir, saya tidak dapat menikmatinya, dan saya rasa saya perlu menikmati dua balapan terakhir. Itu bagi saya yang terpenting, karena ketika saya tahu kapan saya merasa nyaman, saya merasa bisa tampil kencang."
Pebalap Aprilia Aleix Espargaro juga masih berpeluang dalam perebutan gelar setelah finis P9 di Australia dan menjaga posisinya di peringkat tiga dengan jarak 24 poin dari puncak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bagnaia "banyak belajar" sebelum rebut pimpinan klasemen di Australia